Mohon tunggu...
pendika surahman (x7209077)
pendika surahman (x7209077) Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa semester VI tahun 2010 S1 transfer pgsd kebumen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelebihan, Kekurangan, Manfaat, dan Penerapan PTK (PTK 1.5)

2 November 2010   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 2470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Kelebihan dan kelemahan PTK

Secara umum, PTK memiliki kelebihan sebagai berikut (Shumsky, 1982):

(1) tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK;

(2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK;

(3) dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah;

(4) meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK (silakan lihat Passow, Miles, dan Draper, 1985).

PTK juga memiliki kelemahan:

(1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada peneliti sendiri karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis,

(2) rendahnya efisiensi waktu karena peneliti harus punya komitmen untuk terlibat dalam prosesnya sementara kita (peneliti) masih harus melakukan tugas rutin ;

(3) konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimimpin demikian.

Bila dikaitkan dengan PTK sebagai penelitian kolaboratif, kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:

Kelebihannya seperti dikatakan Burns (1999: 13) sebagai berikut. Proses penelitian kolaboratif memperkuat kesempatan bagi hasil penelitian tentang praktik pendidikan untuk diumpanbalikkan ke sistem pendidikan dengan cara yang lebih substansial dan kritis. Proses tersebut mendorong guru untuk berbagi masalah-masalah umum dan bekerja sama sebagai masyarakat penelitian untuk memeriksa asumsi, nilai dan keyakinan yang sedang mereka pegang dalam kultur sosio-politik lembaga  tempat mereka bekerja. Proses kelompok dan tekanan kolektif  kemungkinan besar akan mendorong keterbukaan terhadap perubahan kebijakan dan praktik. Penelitian tindakan kolaboratif secara potensial lebih memberdayakan daripada penelitian tindakan yang dilakukan secara individu karena menawarkan kerangka kerja yang mantab untuk perubahan keseluruhan.

Selain itu, ada kelebihan lain dari PTK kolaboratif (Wallace, 1998: 209-210):

(1) kedalaman dan cakupan, yang artinya makin banyak orang terlibat dalam proyek penelitian tindakan, makin banyak data dapat dikumpulkan, apakah dalam hal kedalaman  (misalnya studi kasus kelas bahasa Inggris) atau dalam hal cakupan (misalnya beberapa studi kasus suplementer; populasi yang lebih besar), atau dalam keduanya dan ini disebabkan makin banyak perspektif  yang digunakan akan makin intensif pemeriksaan terhadap data atau makin luas cakupan persoalan dalam hal tim peneliti saling berkolaborasi dalam meneliti kelasnya masing-masing;

(2)  Validitas dan reliabilitas, yaitu keterlibatan orang lain akan mempermudah penyelidikan terhadap satu persoalan dari sudut yang berbeda, mungkin dengan menggunakan teknik penelitian yang berbeda (yaitu menggunakan trianggulasi); dan

(3) Motivasi yang timbal lewat dinamika kelompok yang benar, di mana bekerja sebagai anggota tim lebih bersemangat daripada bekerja sendiri.

Kelemahan terbesar PTK kolaboratif  terkait dengan sulitnya mencapai keharmonisan kerjasama antara orang-orang yang berlatar belakang yang berbeda. Hal ini dapat dipecahkan dengan membicarakan aturan-aturan dasar (Wallace, 1998: 210), seperti yang tersirat dalam pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang akan kita lakukan? Mengapa kita menangani masalah ini? (Apakah kita memiliki motivasi yang sama, atau motivasi yang berbeda?) Bagaimana kita akan melakukannya? (Siapa melakukan apa dan kapan?) Berapa banyak waktu masing-masing dari kita akan siap dihabiskan untuk keperluan ini? Berapa sering kita akan bertemu, di mana dan kapan? Apa hasil akhir yang diharapkan? (Suatu ceramah atau artikel; atau sekadar pengalaman yang sama?)

Penerapan PTK

1.Berangkat dari persoalan yang kecil dulu.

Proses pembelajaran meliputi perencanaan, implementasi,dan evaluasi. Pertama-tama tentunya guru harussudah memahami kondisi kelasnya (kelas yang akan dilakukan penelitian). Permasalahan dalam kelas itu masuk dalam aspek apa dari 3 aspek yang disebutkan. Kemudian lebih rinci lagi permasalahan yang dihadapi.

2.Rencanakan PTK secara cermat dan tepat.

PTK untuk perbaikan proses pembelajaran memerlukan rencana yang sudah disusun secara cermat. Semua kegiatan yang harus dilakukan dalam scenario penelitian harus direncanakan secara teliti, cermat, dan tuntas.

3.Susunlah jadwal tindakan yang realistik.

Peneliti (guru) harus menentukan jadwal dari setiap tindakan yang dicobakan serealistik mungkin, yaitu jangan sampai terjadi penjadwalan yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, rentang masa belajar siswa secara formaldi sekolah, jadwal mata pelajaran setiap harinya di kelas itu, dll.

4.Libatkan pihak lain (kolaboratif).

PTK lebih memiliki jiwa atau sifat melibatkan pihak lain, BUKANNYA meneliti pihak lain tersebut dalam penelitian. Keterlibatan pihak lain harus dipandang sebagai mitra kerja dalam rangkapelaksanaan PTK.

5.Buatlah pihak lain yang terkait itu merasaterinformasi oleh penelitian yang kita lakukan.

Maksudnya, guru (sebagai peneliti) perlu menginformasikan kegiatan-kegiatan yang akan dicobakan dalam penelitian itu kepadapihak-pihak lain yang terkait. Jika guru (sebagai peneliti) akan mencobakan tindakan-tindakan tertentu dalam proses pembelajaran, kepala sekolah, guru lain, bahkan orang tua murid pun perlu diberi tahu akan hal itu agar guru sebagai peneliti dapat memperooleh dukungan baik secara administrative, psikologis, maupun dukungan profesional

6.Ciptakan system umpan balik.

Dalam penelitian, guru perlu segera memberitahukan hasil penelitiannya kepada pihak lain yang terkait agar memungkinkan baginya untuk mendapatkan umpan balik agar peneliti memperoleh masukan yang bersifat korektif, dan atau bahkan dapat memperbaiki arah penelitian selanjutnya jika penelitian itu masih berada pada putaran-putaran awal

7.Buat jadwal hasil penelitian secara rinci dalam bentuk tertulis.

Dengan menulis secara rinci semua proses, kegiatan, danhasil PTK, akan memungkinkan peneliti untuk memiliki gagasan yang lebih jelas tentang apa yang sedang dan akan terjadi.Dengan demikian,guru sebagai peneliti akan semakin memahami secara tuntas proses pembelajaran yang sedang diperbaikinya melalui PTK.

Dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun