Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tabrak Lari

11 November 2024   15:31 Diperbarui: 11 November 2024   15:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai wartawan di sebuah media ternama, Joky acapkali melakukan liputan yang tidak terduga.Ia bisa saja meliput insiden kebakaran yang dijumpai tatkala melakukan perjalanan dengan sepeda motornya.

Atau pertengkaranpengendara di jalan raya akibat saling serobot antarkendaraan. Juga soal penarikan sepeda motor secara paksa di jalan oleh beberapa orang terhadap seorang pengendara yang membonceng isterinya akibat cicilan motor yang tidak dilunasi beberapa bulan.

Karena itu tiap peristiwa yang dilihatnya langsung dan punya nilai berita maka akan ia tulis sebagaimana tugas jurnalistiknya.

Suatu ketika tatkala Joky di dalam perjalanan dengan sepeda motornya itu, ia melihat kerumunan orang di sisi jalan raya. Orang-orang berkerumun dan melingkari apa yang sedang dilihatnya.

Joky segera menghentikan motornya tidak jauh dari kerumunan itu. Ia melihat wajah orang-orang tampak cemas. Dipikirnya pasti korban kecelakaan itu bersimbah darah, dan penabraknya kabur.

Ia pun bertanya pada seorang ibu yang terlihat mengelus dada atas apa yang barusan dilihatnya itu.

"Ada apa Bu, ramai-ramai itu?"

"Tabrak lari, Mas!"

Joky tidak perlu bertanya lagi. Ia segera bergegas dan menyiapkan kamera handphonenya, sekaligus berpikir untuk mewawancarai saksi mata.

Namun tatkala mendekat ia kesulitan sebab kerumunan amat sulit dicairkan. Sehingga ia perlu mensiasati agar bisa mendekat untuk melihat korban kecelakan itu.

Tanpa pikir panjang ia berteriak kencang di sekitar kerumunan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun