Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Gadis Kembar di Mata Seorang Paman

2 Agustus 2024   20:53 Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak ada yang tidak mungkin untuk meraih cita-cita dan harapan 

Kendati awan gelap meliputimu sejak lahir dan bernafas pertama kali di dunia 

Kesahajaan dan kesederhanaan mewarnai tumbuh kembangmu sebagai seorang bayi 

Balita 

Kanak-kanak 

Remaja dan mendekati dewasa 

Mula TK, SD, SMP, dan SMA Lalu kemana selanjutnya? Kegelisahan tampak diraut wajah manismu 

Antara keinginan untuk bekerja membantu ibu apapun kerja itu, atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi 

Kami tau keinginan untuk bekerja hanya bayangan semu yang terlintas sejenak dipikiran kalian untuk sekuat daya meringankan beban ibu dan menjaga harga diri 

Sebab kalian telah menyadari akan beban yang dipikul seorang bibi yang punya andil besar membantu segalanya 

Kegundahanmu pupus tatkala bibi yang kalian panggil "Aunty" datang menyinari ruang gelap bathin yang mengendap di hati kalian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun