Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bebaskan Impianku

8 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 8 Juni 2024   05:02 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang anak berlari mengejar mimpi
Untuk cita-citanya meraih bintang
Di sana di atas langit hitam yang tiada tanda kemilau
Ia tau itu tapi tidak peduli dan terus berlari

Di ujung jalan seorang tua menahannya
Anak itu pun berhenti bukan tidak ingin berlari lagi
Melainkan ia patuh dan peduli

Katanya pada anak ini, "cita-citamu akan sampai pada saatnya nanti. Berhentilah bermimpi. "

Anak ini pun mendengarkan dalam diam dan sesaat kemudian ia kembali berlari

"Orang tua itu tidak tau semua cita-cita adalah impian anak-anak."
Maka bebaskanlah aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun