Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Cerita Godaan Promo Ramadhan

22 Maret 2024   00:15 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:16 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Promo ramadhan di pasar modern, medsos, dan tradisional mulai bertebaran membelah aliran darah yang sedang berpuasa

Ada yang ingin ada yang butuh
Sesuatu barang yang baru yang menjadi incaran

Perburuan pun di mulai
harga-harga diskon dijajagi
Memilih dan memilah tiada henti
Sampai-sampai kaki terasa kaku
Tenggorokan kering
Perut berbunyi
Lapar dan haus menggoda terus
Tapi barang tak jua ditemukan dan  sesuai dengan harapan

Akhirnya kembali pulang
Seraya menoleh kiri kanan pedagang makanan dan minuman
Terdengar bisikan halus merayu
"Seteguk saja jangan segelas.. . "

Beruntung masih ingat ini bulan suci
Bulan yang penuh keberkahan
Di dalam hati mengucapkan ampunan
Istighfar diulang-ulang

Tiba di rumah tiada yang disesali
Promo ramadhan hanya godaan sesaat yang datang karena pegang uang

Tapi tetap saja lewat promo ramadhan online masih saja dicari barang baru yang menjadi incaran
Sembari menunggu azan maghrib datang

Apa boleh buat sepanjang memang barang-barang itu yang dibutuhkan

Memang nyata Promo ramadhan itu menggoda di antara pergulatan nafsu belanja dengan pengendalian diri sesuai isi kantong masing-masing pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun