Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mentari di Atas Bukit

4 Februari 2024   10:09 Diperbarui: 4 Februari 2024   10:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua anak berboncengan sepeda menembus kabut di jalan mendaki
Bukit di ujungnya tertawa menyaksikan
Dibentang cahaya mentari yang bersikeras memberi kehangatan
Namun  suhu pagi yang dingin tak mau juga beranjak
Saat itu laju sepeda terus dipacu tiada henti
Tiba ditujuan keduanya pun tersenyum
Satu langkah telah terlewati
Di atas bukit itu sekolah selalu menanti
Menyambut cita-cita keduanya untuk tetap menyala di sanubari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun