Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Temanku Pulang

3 Februari 2024   06:23 Diperbarui: 3 Februari 2024   06:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terdengar nyanyian bayu menderu pilu
Dari langit awan berarak menggumpal hitam
Disusul butiran hujan yang jatuh, haru
Baru dua minggu lalu kami bertemu
berbincang tentang hakekat pulang Bercerita tentang masa yang tenang memastikan bersua lagi di hari Sabtu yang akan datang
Ketika pertemuan itu
Dia menyebut teman yang telah bermah
kota nisan
Tapi sekarang dia yang justru pulang
Aku pun kelak demikian
Pasti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun