Seorang perawan termenung di atap sunyi
Mematung tanpa ekspresi
Wajahnya memerah dijilati matahari
Butiran keringat dibiarkan mengaliri
Sekali-kali ia menghitung jemari
Janji tunangan awal Januari
Tapi semua pudar terlewati
Kenapa?
Karena ia menolak diperawani
Lelaki sialan itu justru pergi
Lari dan tak punya harga diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!