Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sementara Waktu

5 Januari 2024   10:02 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:03 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari seberang jalan utama
Tampak kerumunan jiwa-jiwa
Mereka tertunduk dalam diam
Sembari mendengar wejangan seorang imam

Dalam hitungan waktu  kerumunan itu terpecah
Tiap orang tegak kembali
Mendapatkan sementara hikmah suci
Yang barusan telah diisi

Sampai kemudian seruan azan memanggil sahdu
Namun ada yang datangi juga ada yang tak peduli

Sementara waktu
Sementara saja
Mereka sedang memilih jalannya sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun