Sebuah Lagu diciptakan tidak hanya untuk di dengar atau disenandungkan dengan lembut ,syahdu dan  keras. Tapi lagu juga punya arti yang dalam bagi sang pencipta.
 Ia tuliskan  untuk menuangkan segala pengalaman yang sifatnya pribadi maupun petualangan. Apapun itu. Termasuk perkara hati sanubari.
-----------
Yan tidak lagi mengurung diri terus di kamar. Sejak pagi tatkala anak ayam peliharaannya berkotek, ia sudah ada mendampinginya. Anak ayam itu ia nama kan Melodi.Â
Ia acapkali berbincang hangat dengan "melodi" di kandang bututnya yang tidak pernah mau diperbaiki. Atau sekadar dibenahi untuk menjaga kebersihan sekitar kandang itu. Yan punya alasan.Katanya pada Melodi,"kandang ini aku biarkan apa adanya supaya kelak ketika kamu sudah mandiri akan tau artinya berkarya.Seperti lagu-lagu yang aku buat."
Apa melodi jawab," Tek kotek Tek kotek.'Â
Yan sudah tentu tersenyum. Bunyi itu ibarat nada yang berirama baginya meski dua kali bunyi.Kadang bunyi suara Melodi di tangga nada pada oktaf pertama Doo, Ree kadang di oktaf yang ke dua Dooooo..,Reeeee.  Yan catat semua itu di kepala  dan ia ingat-ingat lalu dituangkan pada sebuah buku partitur. Begitu kebiasaan barunya sejak hadirnya Melodi.
Suatu hari  tatkala ia memetik gitar di sekitar kandang, seekor ayam yang sedang pubertas melintas di hadapannya. Matanya terlihat menyala mengarah pada peliharaan kesayangannya Melodi. Ia usir kemudian agar tidak mengganggu kesahajaan Melodi yang sedang menikmati  dentingan gitar darinya.Â
Ayam pejantan remaja itu lalu menjauh dan pergi.Â
Tapi esoknya di waktu yang sama pejantan itu datang kembali dan tanpa sungkan berkokok di hadapan dirinya juga Melodi. Kokok itu tidak monolog justru seperti terjadi dialog. Melodi seakan tau bunyi Kokok itu sebagai isyarat suka. Sehingga ia pun membalas bunyi pejantan dengan suara lembut dan lemah.
" Tek kotek  kotek  kotek !" Yan terkejut bunyi itu di luar kebiasaan Melodi yang suaranya datar seperti bunyi tangga nada biasa. Tapi kali ini  halus, lembut dan berirama. Seiring tumbuh kembangnya dari waktu ke waktu. Ia fokus kemudian  pada episode selanjutnya dari pejantan baliq ini dengan peliharaannya yang ssedang genit-genitnya ini.Â
Tanpa menghiraukan dirinya, pejantan itu melangkah pasti tanpa basa basi mendekat ke hadapan Melodi. Pejantan mengeluarkan suara lemah cendrung halus seperti menyatakan sesuatu ingin berkenalan. Rupanya Melodi juga membalas dengan nada serupa namun lirih dan agak parau. Bagai ingin segera dibawa pergi pejantan ke mayapada .
 Yan takjub dengan fenomena semesta ini. Suara Melodi sungguh di luar dugaan. Ia seolah sudah mengerti  bahasa manusia yang kadang penuh cinta, tebar pesona, bahkan gejolak rayuan asmara. Sebagaimana pejantan ini pada Melodi.Â