Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesawat Tempurku!

3 Oktober 2023   11:03 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit Jakarta cerah di waktu pagi

Awan tampak berarak siaga

Angin berembus menuruti

Penghuni bumi sontak menengadahkan kepala

Karena tiba-tiba suara gemuruh datang

Menggetarkan dada

Menggetarkan dinding kaca

Mengkuatirkan bukti nyata cerita-cerita perang

Seorang ibu mendekap anaknya dalam gendongan

Di tangan kirinya semangkuk bubur untuk sarapan

Ia ada bersama tetangga lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun