Nenek senang liburan ini didatangi cucunya yang ke 10 dari anak bontotnya Agusta. Cucunya bernama Caren. Caren juga merasakan kegembiraan yang sama menjumpai neneknya ini. Ia bisa bermanja-manja sambil bercerita tentang teman-temannya di sekolah. Caren sudah bisa meniru tingkah laku teman-temannya itu, baik yang laki maupun perempuan. Padahal bangku sekolah DASAR kelas satu belum lama ia duduki. Kurang lebih dua minggu saja.
Suatu malam di kediaman nenek, Caren diminta untuk tidak keluar rumah karena bulan tidak menyinarkan cahayanya. Sementara Caren sudah bersiap untuk sekadar menyaksikan keremangan malam. Ia pun urung untuk keluar dan lebih mematuhi neneknya.
"Kenapa tidak boleh keluar, Nek?"tanyanya mendekati nenek yang sedang menyulam serupa topi yang kelak bila jadi bakal dihadiahkan untuk cucunya ini.
"Sudah malam, dan tidak ada orang di luar. Semua di dalam rumahnya masing-masing."
"Tapi kan hanya di teras saja, Nek."
"Di teras itu di luar juga."
"Nanti ada orang jahat ya, Nek."
"Iya."
"Binatang juga?"
"Iya, dan kadang suka terbang juga,"balas nenek sambil melihat mata Caren yang penuh tanya itu.
Segala pertanyaan diajukan Caren sampai ia penasaraan dengan binatang yang bisa terbang di malam hari yang suka mengganggu orang. Neneknya terlihat tidak ambil pusing dengan segala pertanyaan itu, dan menjawabnya enteng