Ketika lelah kau sering terlihat menyendiri di bangku teras rumahmu
Malam hening dengan sinar bulan dan bintang-bintang selalu jadi teman yang menenangkan.Â
Kau biarkan dua anak kecilmu bermain di ruang tamu, sementara istri sedang membaca buku.Â
Sekali-kali kau intip mereka dengan senyum dari balik kaca yang bergorden putih. Seputih hatimu juga istri dan anakmu.Â
Suatu malam kau petik gitar senandungkan lagu yang tercipta tentang kebahagiaan keluargamu.
Istri dan anakmu terdiam kala mendengar kau menyanyikan lagu tentang mereka.Â
Tentang hari-hari yang mengusik hati untuk selalu cepat pulang ke rumah.
Mereka mendengar syahdu suara hatimu
Mereka lalu datang memelukmu
Sebuah lagu tercipta oleh kecintaanmu terhadap keluarga kecilmu
Sementara senandung lagumu itu telah mewakili pula suasana hatiku
Dalam diam itu pula, aku peluk suami dan anakku
Terimakasih lelaki tetanggaku
Dari senandungmu telah menginspirasi untuk kebahagiaan kami kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H