Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Terakhir

26 November 2022   12:05 Diperbarui: 26 November 2022   12:08 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tapi mendengar kemudian apa yang aku curahkan, tatapan matamu tidak lagi seperti mata elang. Tapi redup dan berkedip seperti perkutut yang biasa ayahku pelihara di sangkar.

Kau tidak menyahut, hanya petir yang berulang-ulang menyambut ucapanku. Aku terus bicara, dan bicara hingga air mata mulai membasahi pipi ini.

Tapi apa yang bisa aku dengar darimu ketika itu?Tidak ada.

Hanya sebatas kata yang kau katakan,"aku belum siap untuk menjadi suamimu."

"O lelaki macam apa yang aku kenal selama ini. Kau tidak mau bertanggungjawab atas hubungan yang kau sendiri janjikan."

Rupanya ketidaksiapanmu itu karena kau mengaku kemudian sebagai lelaki beristri. Kau mendustaiku, dan aku terpedaya. Aku hanya dijadikan dan diposisikan sebagai pelakor olehmu, oleh orang-orang lain di sekitarmu, atau oleh semua orang.

Hatiku teriris, dan robek menganga tidak mungkin lagi bisa disembuhkan.  Dan kau, lelaki sialan. Justru membalikkan badan untuk menjauh dariku melangkah entah kemana.

Padahal aku hanya mengabarkan,"sudah tiga bulan ini benih yang kau tanam ada di rahimku."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun