Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Lelaki Berpelukan

29 Oktober 2022   08:18 Diperbarui: 29 Oktober 2022   08:27 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menyusuri jalan di waktu pagi

Di tingkahi butiran debu menyebar menerpa

Kala mentari masih malu menampakkan diri

Diselingi semburat cahaya lampu jalan

Tiba-tiba

Dari jarak satu meter berhenti sepeda motor

Di jok belakangnya tumpukan buah pisang terikat kencang sebagai penumpang

Ia berlari ke arah panggilan 10 meter jaraknya di hadapanku

Aku terhenti sejenak di dekat sepeda motor itu

Memandang dari kejauhan

Seorang yang memanggil pengendara motor memungut bungkusan putih dari jalan, dan berlari menyongsong pengendara yang juga berlari menjemputnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun