Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Daster Batik

24 September 2022   08:39 Diperbarui: 24 Mei 2024   13:11 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suleman tenang kemudian.

***

Sebenarnya uang yang diperoleh dari jual beli itu sudah cukup untuk bisa pulang ke negerinya. Tapi karena ia mulai tertarik berbisnis, maka ia akan menguji insting bisnisnya ini dengan produk lain yang akan dijualnya.

Ia survey ke sana kemari. Selancar di internet juga. Kira-kira produk apa yang bakal diminati. Sekian hari ia melakukan study, maka diputuskan untuk menjual daster batik.  Maka ia pun membeli daster batik itu secara grosir.

Tatkala membeli secara grosir ia heran. Label yang ada di daster itu berbahasa arab, setelah dibaca ia malah tersenyum. Pikirnya bagaimana mungkin barang ini bisa demikian laris. Ia pun bertanya pada penjaga kios ini.

"Ini barang dari negeri arab?"

"Barang lokal tuan."

"Kenapa labelnya pakai bahasa arab?"

"Mana saya tahu."

Usai bertanya itu ia putuskan juga untuk membelinya dengan harga murah, siapa tahu laris. Suleman pun bertekad akan menjual dengan bonus. Beli satu dapat satu. Tentu calon pembeli kelak akan senang, dan gembira. Terutama kaum ibu, dan gadis remaja.

Sisa waktu tiga hari mulai ia keliling, menjajakan dagangannya. Di luar dugaan, dagangannya banyak diminati. Terlebih ada bonus pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun