Suleman tenang kemudian.
***
Sebenarnya uang yang diperoleh dari jual beli itu sudah cukup untuk bisa pulang ke negerinya. Tapi karena ia mulai tertarik berbisnis, maka ia akan menguji insting bisnisnya ini dengan produk lain yang akan dijualnya.
Ia survey ke sana kemari. Selancar di internet juga. Kira-kira produk apa yang bakal diminati. Sekian hari ia melakukan study, maka diputuskan untuk menjual daster batik. Â Maka ia pun membeli daster batik itu secara grosir.
Tatkala membeli secara grosir ia heran. Label yang ada di daster itu berbahasa arab, setelah dibaca ia malah tersenyum. Pikirnya bagaimana mungkin barang ini bisa demikian laris. Ia pun bertanya pada penjaga kios ini.
"Ini barang dari negeri arab?"
"Barang lokal tuan."
"Kenapa labelnya pakai bahasa arab?"
"Mana saya tahu."
Usai bertanya itu ia putuskan juga untuk membelinya dengan harga murah, siapa tahu laris. Suleman pun bertekad akan menjual dengan bonus. Beli satu dapat satu. Tentu calon pembeli kelak akan senang, dan gembira. Terutama kaum ibu, dan gadis remaja.
Sisa waktu tiga hari mulai ia keliling, menjajakan dagangannya. Di luar dugaan, dagangannya banyak diminati. Terlebih ada bonus pula.