Namun setelah ia ambil dengan cepat itu, secepat kilat itu pula ia letakkan kembali ke meja semula seraya hati-hati tidak dilihat oleh mamah muda ini. Sementara orang-orang di lapak lain yang ada di sekitarnya tidak terlalu memperhatikan ulah pencuri tersebut.
Mengapa ia kembalikan lagi handphone itu ke meja?Karena seorang lelaki tinggi besar itu  sejak tadi mengarahkan pandangannya ke jurusan mamah muda ini. Ia  kuatir, dan takut tindakannya tadi bisa-bisa membuatnya babak belur.
Untungnya, kata hati orang takdikenal ini, lelaki yang memandangnya tidak segera mengambil langkah untuk sekadar meneriaki, atau bahkan memukuli dari niatnya yang sudah mencuri handphone itu.
Orang tidak dikenal inipun mengangkat tangannya tanda minta ampun seraya sebentar berdiri agar mamah muda ini berharap lupa akan handphonenya yang tergolek di sudut meja itu. Tetapi ternyata tidak.
Malah mamah muda ini meminta pada lelaki yang didekatnya sedang duduk itu untuk segera pulang bersamanya.
"Mas, ayo kita pulang,"kata mamah muda ini pada lelaki didekatnya seraya menyerahkan tongkatnya.
Lelaki ini yang juga adalah kakaknya itu menyambut uluran tongkat yang diberikan, dan kemudian melangkah bersama meninggalkan orang yang tidak dikenal itu yang masih melongo tidak percaya.
"Sial.Rupanya dia tidak bisa melihat!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H