Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jaring Laba-laba

19 Agustus 2022   09:19 Diperbarui: 19 Agustus 2022   09:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jaring laba-laba yang berkilau dan kuat seperti baja itu rupanya sudah terjahit sejak lama di langit-langit kekuasaan

Membentuk huruf-huruf pangkat, dan jabatan dengan seluas bumi kewenangan 

Tanpa halangan

Untuk meremehkan jalan kebenaran

Namun dibongkar kemudian 

Tercerai berai tak karuan

Sesudah itu masuk bui, lalu mati

Tapi jaring laba-laba itu tetap kembali  silih berganti mencari celah untuk merajut di langit-langit kekuasaan tiada pernah berhenti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun