Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Surabaya atau Indonesia Sama Saja bagi Ibu Risma

18 Januari 2021   14:35 Diperbarui: 18 Januari 2021   14:47 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada beda bagi Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini bekerja sebagai birokrat di suatu institusi pemerintahan. Mau di Surabaya maupun di Indonesia. Selama karirnya ia bagian dari birokrat di pemerintahan kota Surabaya. Nasib kemudian membawanya menjadi kepala pemerintahan kota itu. Karena sistim politik juga sehingga ia bisa menduduki posisi penting  yang dipilih oleh rakyat tersebut.  Hasilnya, kota Surabaya mengalamai perubahan signifikan.

Setelah dua periode jadi walikota Surabaya, maka sebelum waktunya yang tinggal hitungan hari atau bulan habis, ia dijadikan menteri sosial oleh presiden, sebagai hak prerogatifnya. Belum juga lama bekerja, bencana alam datang silih berganti. Sebelumnya bencana nyinyir datang bertubi-tubi. Tapi nyinyir bukan mainan ibu menteri. Main yang sesungguhnya pada praktek distribusi bantuan sosial, maupun kordinasi bantuan bagi warga yang terkena musibah bencana di seluruh tanah air.

Bisa dilihat, ibu menteri Risma pontang panting meninjau area bencana. Entah di Sumedang, di Sulawesi Barat, mungkin di Kalimantan, atau di Jawa Timur, dan kota lain yang barangkali terkena musibah bencana alam ini.

Sebagai menteri, ia juga politisi. Karena politisi, maka gerakannya yang lincah bisa dipandang dan dianggap sebagai cara untuk tujuan meraih kekuasaan politik tertentu oleh para politisi, dan simpatisannya. Apa ibu Menteri Risma peduli dengan teriakan ini?Ibu Risma sedikit saja peduli dengan suara-suara miring ini agar ia tetap mawas diri, dan hati-hati. Selebihnya action!

Kemudian sebagai menteri sekaligus politisi, dan birokrat, Menteri Risma secara tidak langsung membangun kesadaran dan mental birokrat di seantero pemerintahan kota, kabupaten, maupun provinsi di tanah air dalam menggalang solidaritas sosial bagi masyarakat yang dipimpinnya. Di batas ini mesti dipahami bahwa Menteri Risma secara simbolik ingin menegaskan bahwa ada kewajiban bagi kaum birokrat dan politisi dari partai politik yang ada, bersama-sama mengurangi persoalan sosial di masing-masing daerah.

Sayangnya niat yang ditunjukkan Menteri Risma ditafsirkan jauh melebihi tafsir diri para politisi dan simpatisannya yang gagap melihat kelincahan ibu Risma memutar otak membenahi, baik mental birokratnya di kementerian sosial, maupun utak-atik angka triliunan yang menjadi milik umat untuk dikembalikan sebagai kerja sosialnya.

Sanggupkah kemudian ibu Menteri Sosial Risma ini mengelola semua programnya?Sudah dibilang pada judul di atas sana, mau di Surabaya maupun di Indonesia sama saja. Tidak ada beda bagi seorang, siapapun dia, yang di dasar hatinya terlukis niatan untuk berbuat sebaik-baiknya sebagai amanah akan sanggup menjalani itu semua.  Jika amanah ini bisa diemban dengan tanpa korupsi, maupun kolusi, maka di pemerintahan kota, kabupaten, maupun propinsi akan juga berimbas positif. 

Bila semua punya asumsi positif, bukan tidak mungkin segala macam tafsir politik dari lawan politiknya terhadap apa yang dilakukan ibu Menteri Sosial ini akan menjadi benar adanya kelak. Bisa ia dijadikan gubernur DKI, atau malah bisa jadi calon wakil presiden. Jika keduanya ini benar, maka tidak ada yang salah, wong kerjanya benerr!! Hehehehe..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun