Raka terkejut. Pikirnya perempuan ini sedang membaca buku kala ia selidik dari kejauhan rumahnya tadi.  Maka, ia pun turun dari sepeda motornya, mencoba menghampiri, tanpa perlawanan. Namun tiga orang lelaki di sisi Dewi segera mengapitnya, lengkap dengan senjata yang disembunyikan di balik  jaket dan baju mereka. Sekaligus memberi isyarat dengan menyingkap sedikit jaket mereka. Ada percakapan sesaat di situ. Satu di antaranya.
"Aku sudah curiga semalam. Kamu bagian dari operasi penangkapan ini. Satu hal saja aku ingin tanya, darimana kamu tau, bahwa aku pelaku dari peledakan bom itu?"
"Matamu, Bedas. MATAMU. Itu bagian yang tidak bisa di make over? Andai kau buat menjadi buta. Barangkali tak seorang pun yang bisa mengenali lagi. Borgol dia!!
Semua lelaki itu membawa Bedas. Dan, Dewi kembali ke rumah orangtuanya, tenang, seolah tidak terjadi peristiwa besar usai penangkapan seorang pelaku peledakan bom ini. Di kediaman itu ia temui Lusi yang selama ini menemani cutinya di desa selama liburan.
"Terima kasih ya Lusi sudah mau liburan di kampung kakek. Kamu kok mirip sekali sama tante sih! Sapa Dewi pada ponakannya itu seraya memeluknya hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H