Mohon tunggu...
AristA
AristA Mohon Tunggu... Lainnya - blogs and personal notes

pursuing divine blessing

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari Rumah Tangga untuk Ekonomi Hijau, Emang Bisa?

12 Februari 2024   11:32 Diperbarui: 12 Februari 2024   11:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Indonesia sedang bertansformasi ke arah Green Economy. Green Economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. Ekonomi hijau juga dapat diartikan sebagai suatu sistem perekonomian yang berupaya untuk menurunkan atau menghilangkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Indonesia telah menetapkan target target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau, arah kebijakan energi nasional kedepan adalah transisi dari energi fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai energi yang lebih bersih, minim emisi dan ramah lingkungan. Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) yang dilakukan meliputi pemetaan pembangin EBT, pemanfaatan pump storage; Battery Energy Storage System (BESS), dan hydrogen fuel cell secara bertahap; serta pengembangan interkoneksi transmisi dan penerapan smart grid.

Secara umum, berbagai energi hijau yang menjanjikan potensi besar untuk masa depan dengan pemanfaatan energi berkelanjutan antara lain tenaga surya, tenaga angin, tenaga air. biomassa dan biogas, energi geothermal.

Indonesia memiliki potensi EBT yang besar mulai dari kelapa sawit dan tebu yang bisa diolah menjadi bioethanol maupun campuran biodiesel; sumber energi matahari dengan level radiasi sangat tinggi bisa menjadi lokasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS); Indonesia memiliki potensi panas bumi (geothermal) sebesar 24GW yang penting untuk mendukung sumber energi lain yang bersifat intermitten; potensi energi air yang memiliki kontribusi sangat besar bagi kelistrikan di Indonesia; potensi energi angin untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di daerah selatan Jawa dan mengarah ke Timur Selatan Makassar hingga Papua.

Pemanfaatan potensi energi hijau untuk keberlanjutan lingkungan bukan hanya kewajiban pemerintah, melainkan juga kewajiban setiap warga negara Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, apa yang bisa kita lakukan untuk turut serta memanfaatkan energi hijau? Pemanfaatan energi hijau dapat dimulai dari hal-hal kecil dilingkungan rumah tangga.

Pada era sekarang sudah banyak alat-alat rumah tangga yang menggunakan energi hijau. Misalnya dapat menggunakan lampu taman bertenaga surya sehingga dapat mengurangi porsi listrik untuk lampu taman atau luar ruangan. Selain itu dapat melakukan upaya penghematan listrik menggunakan lampu ruangan yang memiliki sensor gerak sehingga lampu hanya menyala ketika ada pergerakan sehingga hal ini akan lebih menghemat listrik. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu menggunakan alat-alat rumah tangga yang hemat energi. Upaya-upaya tersebut merupakan langkah kecil yang berdampak besar. Estimasi apabila setiap rumah tangga dapat menghemat 10% penggunaan listriknya setiap hari dikalikan dengan sekian ratus juta rumah tangga, pasti akan mengurangi kapasitas penggunaan listrik secara keseluruhan.

Selain pemanfaatan energi hijau dan penghematan energi, di lingkungan rumah tangga juga dapat melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan berkelanjutan seperti sebagai berikut.

Menyediakan dan melakukan pemilahan sampah rumah tangga secara mandiri dan tertib. Saat ini mungkin sudah mulai menerapkan pemilahan sampah pada instansi atau tempat umum. Namun yang perlu diketahui bahwa sumber sampah terbesar berasal dari rumah tangga. Jadi ketika rumah tangga tertib melakukan pemilahan sampah maka akan mengurangi tumpukan sampah yang tercampur dan tidak bisa diolah. Estimasi ketika setiap sampah rumah tangga telah di pilah secara mandiri dan tertib menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse & recycle) maka berapa juta ton sampah di indonesia berkurang setiap harinya? Pasti sangat signifikan.

Melakukan penanaman pohon dan tanaman. Penanaman pohon dimaksudkan untuk kelestarian lingkungan hijau, menjaga kualitas udara, menjaga kapasitas air tanah dan mencegah dari bencana banjir atau longsor. Sedangkan penanaman tanaman yang dimaksud adalah penanaman tanaman kecil (buah dan sayur) di pekarangan. Hal ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan asupan makanan dan gizi rumah tangga sehari-hari. Selain dapat menjaga lingkungan dengan menjaga resapan alami air yang berasal dari tanaman, hal ini juga berdampak panjang terhadap green economy.

Sehingga pada akhirnya, upaya-upaya pemanfaatan energi hijau, penghematan energi, pemilahan sampah dan menanam pohon akan sampai pada tujuan jangka panjang berkelanjutan yaitu mewujudkan ekonomi hijau.

https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/berita/mengenal-lebih-dalam-langkah-aplikasi-ekonomi-hijau-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun