Mohon tunggu...
Ersya Nadilla
Ersya Nadilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya sebagai mahasiswa di universitas pamulang ,jurusan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money

Angka Kemiskinan di Ibu Kota Naik

17 Juli 2021   13:42 Diperbarui: 22 Juli 2021   16:49 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://youtu.be/77Fkbydg2Qw

Oleh : Ersya Nadilla

(Manajemen, Universitas Pamulang)

Kemiskinan merupakan fenomena yang sudah ada sejak jaman pra reformasi, sampai masa reformasi saat ini. Ini merupakan masalah yang signifikan yang sedang dihadapi oleh pemerintah kita pada saat ini.

Setelah pandemi ekonomi tidak sama lagi karna  sudah kita ketahui selama pandemi ini ekonomi Indonesia sedang di beri cobaan. Dari yang kita tahu penyebab kemiskinan di Indonesia adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Sejauh ini, selama pandemi angka pengangguran meningkat kurang lebih mencapai 97 juta orang. Banyak karyawan yang di PHK atau di rumahkan semenjak adanya pandemi dan untuk adik adik yang baru lulus dari sekolah menengah pun kesulitan untuk mencari pengalaman kerja, karna para perusahaan harus mengurangi karyawan agar stop penyebaran covid 19. 

  

Namun pada permasalahan setahun belakangan ini kemiskinan di Ibukota akibat Covid 19  yang masih meningkat di negri kita,beban ekonomi selama pandemi terus menimpa para pekerja yang berpenghasilan rendah. Bahkan yang berjualan kaki lima atau warung warung kecil pun kena dampak dan imbas nya mereka yang mengeluh tidak ada omset pemasukan untuk biaya hidup sehari hari untuk keluarganya karna penjualan  yang di batasi semenjak PPKM berlaku sejak 3 Juli 2021.

Semenjak Covid 19 juga angka kemiskinan semakin bertambah Badan Pusat Statistik mencatat per Maret 2021 terdapat di Ibukota angka kemiskinan meningkat 5100 orang menjadi 501.920 orang, di bandingkan jumlah penduduk miskin di bulan September 2020 yakni 496.840 orang.

"Ya konsekuensinya jelas, pasti karena adanya pandemi dampak peningkatan pengangguran kemiskinan ada," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/7) malam. sumber jktinfo.

Agar bisa keluar dari kemiskinan pemerintah perlu mengendalikan harga-harga yang paling banyak dikonsumsi penduduk seperti beras, telur dan  bahan pangan lainnya. Dan tetap mengadakan program UMKM untuk para pedagang kecil.

Yang kita harapkan agar kasus covid 19 ini cepat berakhir dan mengharapkan tidak ada kasus kasus baru yang mengakibatkan ekonomi menurun drastis. Dan kita semua selalu di beri kesehatan. Mari kita lawan sama sama covid 19 jangan egoisTetap jangan lupa Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak agar bisa terhindar dari virus ini,semoga kita selalu diberi kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun