Oleh : Ersya NadillaÂ
(Manajemen , Universitas Pamulang)
Harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan yang signifikan dalam penerapan sosial distancing. Ikatan pedagang pasar tradisional menyebut bahwa pemerintah tidak siap menjaga pasokan bahan pangan yang membuat harga naik berkali kali lipat.
Sejumlah kenaikan juga terjadi pada lengkuas dan jahe hingga kunyit semenjak terjadinya sosial distancing. Dimana harga jahe menjadi 100.000 perkilogram. Lalu harga kunyit saat ini Rp 63.000 per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp 10.000 per kilogram. Â Bahkan sampai kedelai pun naik harga di pasaran mengakibatkan para perajin tahu dan tempe sampai penjualan di kaki lima kritik mengeluh dengan kenaikan harga tersebut.Kenaikan disampaikan menjadi Rp 9.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.000 per kilogram.
Lonjakan harga juga terjadi pada bahan pangan lainnya seperti terlu, dan ayam potong. Tidak hanya para pembeli yang merasakan keresahan ini,para pedagang pun merasakan keresahan yang di alami akibat kenaikan harga bahan pangan tersebut.
Ada faktor lain yang menyebabkan naiknya harga bahan pangan ini seperti cuaca yang menjadi salah satu faktor utama kenaikan harga bahan pangan di pasaran. Masyarakat pun berharap agar pemerintah bertindak cepat menekan harga bahan pangan yang cenderung selalu naik.
Pandemi belum berakhir ,tetapi harga bahan pangan semakin menggejolak naik di penghujung tahun 2020 seiring dengan perayaan natal dan tahun baru 2021.
Pemerintah tidak konsisten dalam menangani masalah ekonomi ini di masa sosial distancing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H