Palembang, seperti yang kita tahu dalam ideologi demokrasi Indonesia dinilai kurang dalam penerapan demokrasi, sehingga munculnya penegakan hukum yang tertatih dan membuat maraknya politik dinasti di suatu daerah. Tertangkapnya Yan Anton Ferdian sebagai contoh daftar panjang pimpinan daerah yang terbukti bersalah dalam kasus korupsi, seperti yang kita ketahui Yan Anton  Ferdian merupakan putra dari mantan bupati sebelumnya Amiruddin Inoed. Ini menjadi bukti bahwa ‘dinasti keluargaan’ tidak menjamin bahwa mereka mampu memimpin dengan baik, karena dalam asas demokrasi setiap orang memiliki hak untuk memilih, tetapi memiliki kapasitas untuk dipilih menjadi pemimpin daerah. Hal ini begitu banyak terjadi di Indonesia ,  namun  tidak sedikit yang berakhir sama dengan bupati Yan Anton Ferdian.
Dalam pelaksanaannya, partai politik memiliki peran penting dalam terjadinya ‘dinasti politik’. Meski calon pemimpin daerah di pilih oleh masyarakat melalui pemilihan umum, namun calon di pilih oleh partai yang menurut       mereka ‘compatible’ untuk masyarakat pilih, ini mengakibatkan demokrasi yang seharusnya diterapkan dengan memilih pilihan masyarakat tidak berjalan baik. Parahnya partai pengusung calon tidak memiliki standarisasi dalam pemilihan calon kepala daerah yang di usung.
Atas dasar itu di perlukan perubahan di dalam partai politik di Indonesia dalam pengusulan calon kepala daerah, partai politik harus melakukan proses seleksi untuk calon kepala daerah perlu dilakukan dengan jelas, transparan. Sehingga dapat di ketahui oleh masyarakat yang juga memiliki hak untuk mendapatkan calon pemimpin yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tidak asal pilih ataupun melihat latar keluarga yang terdahulu juga menjabat sebagi pemimpin daerah.
Nama   :  Ersyah Fitria Gunawan
NIM Â Â Â Â : Â 07031381621098
Dosen   :  Nur Aslamiah Supli, BIAM, Msc
Jurusan  :  Ilmu Komunikasi BÂ
Kampus : Bukit Palembang
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya Palembang