Mohon tunggu...
Erstyna Kathlya
Erstyna Kathlya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Peran Agama Pada Kehidupan Masa Kini

18 Oktober 2020   12:16 Diperbarui: 18 Oktober 2020   12:21 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Agama berasal dari bahasa Sanskerta, kata "a" dan "gama" yang berarti suatu tradisi atau tidak kacau. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, agama merupakan suatu sistem yang mampu mengatur tata keimanan dan kepercayaan serta ibadah pada Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan tata kaidah yang berkaitan langsung dengan ciri pergaulan manusia dengan manusia lainnya ataupun manusia dengan lingkungan sekitarnya. Agama adalah ketuhanan yang dijadikan panutan bagi pemeluknya dan dapat mengantarkan pemeluknya pada kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Agama juga merupakan sebuah fenomena pada kehidupan manusia yang tidak terlepas dari pengaruh realitas, termasuk realitas budaya. Pada alurnya, agama akan berkembang mengikuti masyarakat seiring beradaptasi dengan lingkungan.

Agama memiliki sifat yang universal atau menyeluruh ke dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat melalui perkembangannya akan memaknai agama pada kehidupan. Tetapi, perlu kita ketahui bahwa dalam lingkungan masyarakat pasti akan timbul faktor kebudayaan dalam agama. Perkembangan masyarakat sekarang ini muncul akibat dari pengaruh terhadap agama, sehingga masyarakat dan agama akan berkaitan secara erat.

Pada zaman sekarang ini yang berkembang semakin pesat, teknologi semakin canggih, dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat semakin bergeser akibat adanya dampak dari globalisasi. Menurut Steger, globalisasi adalah kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasan saat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan. Dari pengertian tadi,  globalisasi dapat menyebabkan beberapa pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat. Oleh karena itu, peran agama penting sebagai "filter" dalam menyaring pengaruh globalisasi yang ada.

Kehidupan pada zaman sekarang banyak dimudahkan dalam segi fasilitas dan teknologi. Sayangnya, kenikmatan tersebut tidak diimbangi dengan kuatnya salah satu nilai masyarakat, yaitu agama. Persoalan mengenai agama dan kehidupan masa kini akibat adanya dampak dari globalisasi ini menjadi hal yang sangat sulit. Persoalan agama sering dianggap menjadi faktor penghambat proses kehidupan yang modern dan canggih. Oleh sebab itu, agama hanya dijadikan simbol bagi beberapa orang. Kehidupan manusia kebanyakan telah menjauh dari ajaran agamanya, beberapa orang hanya memeluk agama tersebut tanpa menjalankan perintah yang sudah diatur dalam agama tersebut. Padahal, ada beberapa akibat yang terjadi karena kurangnya ajaran agama dan spiritualitas, contohnya adalah perbedaan sosial, adanya konflik horizontal, terabaikannya keadilan, kurangnya kejujuran, dan lain-lain. Jadi, agama hendaknya dipahami dan diamalkan kepada kehidupan sehari-hari, karena keberagamaan sejatinya terletak pada nilai substansi yang dikandungnya.

Menurut Prof. Dr. KH. Aflatun Muchtar, MA., pada bukunya yang dikutip dari al-Tadahmun al-Islam, pendapat al-Zuhayli mengatakan bahwa peran agama itu setidaknya ada enam :

1. Agama Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Sosial

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai kebutuhan rohani dan jasmani. Kebutuhan jasmani dicukupi dari makan, minum, dan lainnya, sedangkan kebutuhan rohani dicukupi iman dan akidah. Iman dan akidah hanya bisa diperoleh dari agama. Jika kebutuhan rohani tercukupi, akan muncul rasa aman, tenang, dan tentram. Oleh karena itu, kebutuhan rohani harus selalu dijaga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.

2. Agama Sebagai Motivasi dalam Mencapai Kemajuan

Agama sebagai sarana pemenuhan kebutuhan rohani mempunyai peran utama untuk membebaskan manusia kecemasan, kebodohan, dan kebimbangan, kemudian mengarahkan ke tingkat kemuliaan. Peranan tersebut akan menciptakan nilai kerohanian yang dapat mendorong manusia untuk mengatasi kelemahan dan tidak tunduk selain kepada-Nya sebagai kewajiban yang telah ditentukan dalam agama. Dengan demikian, nilai kerohanian yang diperoleh dari ajaran agama akan muncul dalam diri manusia. Oleh karena itu, agama merupakan salah satu faktor yang mengarahkan manusia untuk mencapai tujuannya.

3. Agama Sebagai Pedoman Hidup.

Pada kehidupan, manusia akan dihadapkan pada banyak kejadian dan perasaan. Rasa bahagia, sedih, kecewa, jatuh, senang, dan lain-lain. Dalam hal ini, agama memberi arahan kepada manusia agar selalu menjaga hubungannya dengan Allah, senantiasa meminta pertolongan dan memohon petunjuk dari-Nya. Jika arahan ini dijalankan, akan memberikan ketenangan batin dan ketentraman jiwa pada manusia. Selain itu, arahan untuk bersikap berserah diri dan tunduk kepada-Nya, secara berangsur-angsur akan membentuk sikap ikhlas pada kejadian-kejadian yang telah digariskan Allah dan juga sikap tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah. Dengan kata lain, hukum-hukum Allah dijadikan pedoman hidup dalam melalui tantangan dan rintangan dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun