Pada 21 Januari 2022, tiga perusahan film Pinnacle Peak Pictures, Nthibah Pictures, dan Mission Pictures International berhasil merilis film Redeeming Love. Â Kisah yang diadaptasi dari Novel karya Francine Rivers dengan judul yang sama ini telah berhasil membuat kagum banyak orang. Ternyata kisah luar biasa ini diambil dari perjuangan nabi Hosea untuk mendapatkan hati Gomer dalam Alkitab. Meskipun ada beberapa adegan yang agak berbeda seperti yang ada dalam Alkitab, secara umum kisah ini berangkat dari kisah Hosea dan Gomer.
Film ini bercerita tentang Michael Hosea (Tom Lewis) yang berjuang mendapatkan cinta perempuan penghuni rumah bordil, Angel (Abigail Cowen). Berawal dari kehadiran yang tidak diinginkan oleh ayahnya, Angel dan ibunya harus menjalani kehidupan pahit. Tidak ada pilihan lain bagi Angel dan ibunya untuk bisa bertahan hidup. Tak satu pun yang berharga dari mereka yang tersisa. Semuanya diberikan termasuk tubuh ibunya yang menjadi pelacur hanya untuk mendapatkan uang hingga ajal menjemput. Kepergian ibunya membuat Angel tak punya siapa-siapa lagi hingga akhirnya ia dijual ke rumah bordil. Ia tidak punya apa-apa yang berharga.
Kehidupan di rumah bordil terus terbayang dalam ingatan Angel meski telah menikah dengan Michael. Beberapa lelaki yang pernah tidur dengannya selalu mempunyai anggapan buruk tentang hidupnya. Hal inilah yang semakin membuatnya merasa tidak layak menjadi istri lelaki yang mengorbankan segalanya untuk kehidupan mereka berdua. Di balik ketidaklayakan yang dirasakannya, Michael selalu mencintainya bahkan hingga ia manangis dalam kesendirian karena sikap Angel yang membuat hatinya hancur. Saya yakin setiap orang yang telah menonton film ini akan dibuat kagum dengan sikap Michael.
Masih banyak lagi adegan yang membuat penonton terhanyut dalam kisah Michael, pria yang ringan akan pengampunan dan Angel, perempuan yang telah kehilangan segalanya termasuk tubuh yang telah ditiduri banyak pria. Namun, ada satu yang masih disimpan dan baginya sangat berharga. Dan yang berharga itu hanya akan ditemukan setelah menonton film ini. Semuanya telah diambil orang dan tidak ada yang tersisa kecuali satu hal, dan inilah yang tersisa yang bisa diberikan untuk Michael.
 Di antara banyak drama yang ditampilkan oleh para aktor. Saya tertarik untuk melihat bagaimana buruknya stereotip yang diberikan kepada pelacur, khususnya mereka yang hendak meninggalkan kehidupan seperti itu. Tentu banyak budaya tidak menerima dengan mudah menerima perempuan yang bekerja di rumah bordil. Sama seperti kisah cinta Michael dan Angel yang diuji dalam kehidupan pahit California Gold Rush tahun 1850. Ada dua hal yang setidaknya bisa dipelajari dari film ini yakni penghapusan stereotip "pelacur" dan makna tersembunyi di balik kisah ini.
Menghapus stereotip "pelacur"
Arnold Joseph Toynbee, sejarawan Inggris pernah mengatakan bahwa dari dua puluh satu peradaban dunia yang dapat dicatat, sembilan belas diantaranya hancur bukan karena penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan moral dari dalam. Moral menjadi ukuran penting untuk hidup bersama. Apalagi seseorang yang mempunyai aib besar dalam hidup bersama seperti perempuan yang hidup di rumah bordil. Bukan ingin membenarkan apa yang dilakukan oleh mereka tetapi stereotip buruk yang disematkan kepada mereka tidak seharusnya terus ada.
Hal yang sama terjadi pada Angel dalam film Redeeming Love. Permasalahan awal setelah pernikahan Michael dan Angel adalah kedatangan Paul. Setelah istri Paul meninggal (adiknya Michael) Paul meningggalkan rumahnya dan pergi ke kota dan di sanalah ia kenal tentang Angel. Â Ia tahu pekerjaan Angel dan ingin seperti mereka yang berhasil memenangkan lotre dan tidur bersama Angel. Selama di kota ia tidak pernah berhasil masuk ke kemarnya Angel. Setidaknya inilah yang ia katakan karena menurut Angel, pernah dan tidaknya Paul ia sendiri tidak mengingatnya. Ia tidak mengenal siapa lelaki yang pernah tidurnya dengannya karena semua lelaki terlihat sama saat masuk kamarnya.
Kehadiran Paul seakan memutar kembali masa lalu Angel hingga ia memilih untuk kembali ke kota dan menjadi seorang pelacur lagi. Ia merasa dirinya tidak layak menjadi istri Michael. Apalagi perkataan Paul yang selalu melihatnya sebagai seorang pelacur dan tetap menjadi seperti itu entah sampai kapan. Keinginan untuk bertobat seakan terus terhalangi karena pandangan orang tentang dirinya. Setidaknya apa yang dialami oleh Angel juga dialami oleh perempuan yang berada dalam situasi yang sama. Sekali lagi bukan untuk membenarkan apa yang mereka lakukan tetapi dengan terus berpikir bahwa mereka tidak akan berubah dapat menghalangi seseorang untuk tidak menjadi pelacur.
Memperhatikan kehidupan moral seseorang tentu tindakan yang penting tetapi terus menyematkan stereotip buruk pada pelacur juga tidak mencerminkan seorang yang bermoral. Ada sebuah penyataan yang menarik tentang orang mempunyai masa lalu yang kelam. Oscar Fingal O'Flahertie Wills Wilde, seorang novelis, dramawan, penyair, dan cerpenis asal Irlandia pernah mengatakan bahwa orang suci mempunyai masa lalu dan pendosa punya masa depan. Masa depan seperti apakah yang akan ditawarkan dunia jika stereotip buruk tentang pelacur seakan terus menghalangi mereka untuk menggapai masa depan?