Untuk armada taksi Bluebird, kini juga menjalin kerjasama dengan perusahaan taksi online, berbasis aplikasi. Armada besutan mereka biasa disebut GoBan (Gocar Bandara)
Jadi setiap pengemudi Bluebird, kini mempunyai aplikasi Gojek driver atau menggunakan argo dalam menarik penumpangnya.
Untuk BlueBird sendiri, mereka akan berjalan teratur, sesuai urutan mereka dan mengambil penumpang di terminal kedatangan dengan tertib, karena kecenderungan masyarakat yang lebih mengenal mereka, dibanding armada pelangi atau armada baru, dengan argo awal biasa di angka Rp.6500,-.
Hingga untuk para pengemudi BlueBird  terlihat mengikuti antrian dengan tertib.
Berbeda dengan armada pelangi. Tampak sewaktu-waktu ada mobil yang keluar dari antrian, karena mendapatkan penumpang lebih dulu, daripada mobil yang berada di depannya.
Oleh karena itu, driver armada pelangi sering menggunakan jasa Dispacther atau calo, yang bergerak di dalam, mencari calon penumpang, lalu mengantar penumpang itu ke supir yang sudah membooking lebih dulu jasa Dispacher tersebut.
Menurut Pak RH, pengemudi biasanya memberikan Rp.10.000,- untuk sang Dispacher, per-penumpang dalam kota.
Â
Persaingan antar armada tampak jelas di armada dengan julukan pelangi tersebut. Dari panggilan video yang saya lakukan, tampak salah satu mobil di lajur kiri, paling belakang, bisa mendapatkan penumpang lebih dulu dan keluar dari barisan.
Berbeda dengan armada biru, yang tetap tertib antri di lajur sebelah kanan.
Pak  RH juga mengatakan, jika driver  akan mendapat komisi pendapatan, jika berhasil memenuhi target pendapatan kotor argo minimal Rp.800.000,- . Beliau bisa membawa pulang penghasilan untuk keluarga di rumah.
Pendapatan yang di dapat para pengemudi adalah 60/40. 60% setoran ke perusahaan itu, sudah termasuk service kendaraaan dan subsidi bonus pendapatan. Bonus pendapatan dihitung dari total argo di atas.
Supir mendapatkan Rp.20.000,- dari pendapatan Rp.600.000,-