Mohon tunggu...
Ersa Irwanti
Ersa Irwanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Gizi

Seorang mahasiswa fakultas gizi dan manajer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stres! 6 Kerugian ini Dialami Mahasiswa Kedokteran Selama Pandemi

27 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 27 Juni 2021   14:59 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Studi Kedokteran (freepik.com/tirachardz)

Sudah hampir setahun penuh virus COVID-19 telah menginvasi banyak negara dan memaksa sistem pendidikan untuk menerapkan pembelajaran secara online. Daring atau yang lebih dikenal sebagai e-learning, memang menuntut kesiapan peran para pengajar dan mahasiswa untuk belajar secara mandiri menggunakan sistem online dengan memanfaatkan akses internet yang dirancang sebagai media pembelajaran melalui rekaman video, slide atau modul oleh berbagai pihak akademi.

Tentunya usaha pembatasan sosial tersebut, telah mengubah banyak pelaksanaan kegiatan pendidikan secara fundamental, terutama dalam praktek pendidikan dunia kedokteran. Beberapa kerugian pun sempat dialami oleh mahasiswa secara kompleks selama proses pembelajaran online.

1.  Konektivitas Jaringan Internet

Kenyamanan dalam proses pembelajaran daring ini sangat berpengaruh pada tingkat konektivitas jaringan internet. Belum meratanya ketersediaan internet di Indonesia menyebabkan sebagian mahasiswa kesulitan untuk mengakses materi pembelajaran. Hal ini menyebabkan mahasiswa kesulitan untuk memahami materi pembelajaran.

2.  Spirit Belajar

Kebanyakan dari mahasiswa salah memanfaatkan waktu perkuliahan mereka, dengan  bermain game online atau sekedar berseluncur di jejaring sosial media. Dan intensitas tersebut meningkat dengan adanya motivasi belajar siswa yang berkurang selama proses pembelajaran online.

3.  Kurangnya Ketersediaan Alat Praktikum

Karena kebanyakan mahasiswa sangat bergantung pada fasilitas lab yang ada dikampus selama praktikum, membuat mahasiswa hanya bisa membayangkan bagaimana praktek itu seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran online. Akibatnya banyak mahasiswa yang kurang memahami dengan jelas cara praktek yang benar dari setiap tuntutan modul yang ada.

4.  Jadwal yang Tidak Konsisten

Jadwal dari jam perkuliahan yang tidak konsisten membuat mahasiswa diharuskan untuk tetap stand by dan sigap dalam menunggu pemberitahuan dosen pengajar selama proses perkuliahan secara online. Sehingga masalah ini pun memberi dampak yang signifikan selama proses pembelajaran, salah satunya tekanan psikologis yang cukup kompleks sehingga membuat mahasiswa mengalami stress dengan adanya jadwal perkuliahan dan penumpukan tugas yang terlalu berat.

5.  Dampak Kesehatan

Ilustrasi kram mata (freepik.com/karlyukav)
Ilustrasi kram mata (freepik.com/karlyukav)

Kerugian besar yang dialami mahasiswa dalam proses pembelajaran online ini yaitu kesehatan mata karena seharian penuh menghadap langsung dengan laptop atau handphone. Beberapa mahasiswa juga kerap mengalami keluhan pada musculosceletal misalnya sakit punggung, sakit leher, sakit kaki dan keluhan fisik lain yang terjadi akibat penerapan pembelajaran online sehingga konsentrasi dalam belajar menjadi berkurang.

6.  Device vs Test

Masalah serius lainnya yang dialami oleh beberapa mahasiswa yaitu masalah ujian yang dilaksanakan secara online, banyak device (laptop, smartphone, tab) yang dimiliki oleh mahasiswa yang tidak memiliki kapasitas harddisk dan memori RAM yang cukup besar ikut mempengaruhi faktor dalam proses ujian karena lambatnya processor dari device yang digunakan dan seringkali tidak bisa mengakses platform yang digunakan dalam ujian sehingga mahasiswa sulit untuk mengikuti ujian dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun