Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk hadir di acara Gathering Netizen  MPR RI bersama BloggerBDG yang bertempat di Hotel Aston Tropikana -- Cihampelas Bandung. Event tersebut juga dihadiri oleh Ketua MPR RI yaitu Bapak. Zulkifli Hasan.
Sebelum acara dimulai, para netizen pun bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu. Walaupun sudah lumayan lama tidak menyanyikannya sejak jaman masih sekolah dulu, tapi untunglah saya masih hapal.
Para netizen Bandung diberikan kesempatan oleh Bapak Zulkifli untuk mencurahkan dan melampiaskan berbagai macam unek-unek yang selama ini mengganjal kepada pemerintah oleh Bapak. Zulkifli. Boleh juga berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun. Karena salah satu tugas dari MPR adalah menyampaikan keluhan dari masyarakat kepada pihak terkait.
Tentu saja kesempatan emas tersebut tidak disia-siakan. Netizen Bandung pun dengan penuh semangat mengajukan berbagai macam pertanyaan dan permasalahan kompleks yang banyak berkembang di masyarakat.
Netizen mengungkapkan berbagai macam permasalahan social, diantaranya betapa langkanya ketersediaan gas 3 kg. Saya paling ingat hal tersebut, karena memang mengalaminya sendiri betapa sulitnya mendapatkan gas di komplek perumahan yang saya tempati dan betapa hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan di rumah. Bapak Zulkifli pun mengungkapkan bahwa pemerintah sudah secara berkala melakukan pengawasan untuk ketersediaan gas, karena gas adalah hak asasi untuk masyarakat.
Para netizen yang terdiri dari para blogger dan influencer juga turut concern dengan berbagai isu plagiat dan pembajakan buku yang belakangan ini marak. Karena hal tersebut dapat mematikan kreatifitas para creator content. Masalah pajak penulis juga turut dipertanyakan oleh salah seorang blogger yang juga merupakan penulis. Pemerintah berjanji akan membereskan permasalahan tersebut hingga tuntas karena merupakan bentuk penghargaan bagi SDM kreatif. Pada saat ini Komisi 10 gigih memperjuangkan royalty para penulis.
Menurut Bapak Zulkifli, generasi millenials pada saat ini memiliki kebebasan berekspresi dan merupakan pendukung setia keberagaman. Dan juga merupakan generasi penentu sejarah. Tantangan nasionalisme bagi kita adalah revolusi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, tantangan globalisasi, mesia soial dan personalisasi individu. Jika muncul isu yang bersifat negatif, sebaiknya jangan mengedepankan emosi tapi analisa terlebih dahulu secara rasional. Untuk menuju Indonesia yang lebih baik.
Dengan adanya reformasi, Saya bersyukur dengan begitu banyak perubahan dan kemajuan yang diraih oleh negara kita. Mulai dari otonomi daerah sampai kebebasan berpendapat. Wah, kalau saat ini masih jaman orde baru pastilah para blogger tidak akan sebebas ini dalam mengeluarkan pendapat. Dan sudah dipastikan tidak akan mungkin ada acara gathering ngobrol antara para netizen dan MPR RI seperti sekarang ini.
Saya sih merasa sangat beruntung karena berkesempatan untuk merasakan hal ini. Dengan keterbukaan  komunikasi yang baik antara rakyat dan pemerintah, semoga bisa menuju Indonesia yang lebih baik lagi.