Apa hal penting yang ditinggalkan oleh Tina Turner? Jawaban setiap orang mungkin berbeda. Ada yang bilang lagu-lagunya, performanya, kharismanya, kepribadiannya, dan sebagainya.
Bagi para penyintas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Tina Tuner adalah sosok penting yang membangkitkan keberanian mereka untuk bersikap, bertindak, dan melanjutkan hidup.
Tina Turner adalah salah satu penyintas KDRT. Dia mengalami kekerasan dan pelecehan pada pernikahan pertamanya, yakni dengan penyanyi-penulis lagu Ike Turner. Dia menyebut hidupnya kala itu seperti "menjalani kehidupan yang mematikan". Dia merasa seperti "tidak ada".
"Tapi saya bertahan. Dan ketika saya keluar, saya berjalan. Dan saya tidak melihat ke belakang." Kata-kata Tina Turner itu memotivasi para korban KDRT untuk melakukan hal serupa.
Tina Turner yang tutup usia pada 83 tahun di rumahnya di Swiss setelah sakit berkepanjangan adalah salah satu selebriti yang berani bicara terbuka tentang KDRT dan kekerasan soal keuangan dalam kehidupan rumah tangganya dengan Ike Turner.
Keberanian dan kemauan Turner untuk berbicara tentang KDRT berdasarkan pengalamannya itu mendapatkan banyak pujian dan terima kasih sejak kematiannya pada Kamis (24/5/2023) dinihari WIB. Sesama penyintas memuji Ratu Rock'n Roll itu sebagai inspirasi.
Tidak hanya perempuan biasa. Melansir the Guardian edisi Kamis (24/5/2023), Melanie Brown, yang pernah bergabung pada grup penyanyi Spice Girl, pernah mengalami KDRT. Dia mengambil sikap. Kekerasan, katanya, telah memberinya keberanian untuk berakting.
Dalam bukunya Brutally Honest pada 2018, Melanie Brown mengatakan dirinya terinspirasi oleh Tina Turner untuk juga berani berbicara.
"Dia adalah satu-satunya orang yang menurut saya paling tepat di seluruh dunia untuk berbicara tentang KDRT," kata Melanie Brown seperti ditulis oleh Alexis Petridis.
Pemenang Women's Aid itu suatu kali menonton Tina Turner pada the Tina Turner Musical di Teater Aldwych di London. Dia terharu melihat para hadirin menyumbang untuk amal melalui pertunjukan tersebut.