Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Mengalami Tuhan"

22 April 2023   23:57 Diperbarui: 23 April 2023   15:27 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Ilustrasi: Lifeway.com)

"Mengalami Tuhan"

Saya bersyukur bahwa saya masih menemukan orang-orang demikian di dekat saya. Saya menyebut karakter suami-isteri itu sebagai penerapan sesungguhnya dari arti kasih. Orang-orang yang berhikmat. Baru-baru ini, saya mengemasnya juga dalam istilah orang yang sudah "mengalami Tuhan".

Istilah "mengalami Tuhan" ini makin akrab di telinga saya, khususnya setelah hal serupa diingatkan oleh Pdt. M Nainggolan pada ibadah di Sektor 5 HKBP Cibinong Ressort Cibinong, Selasa (18 April 2023) malam. Sektor 5 adalah wilayah di mana saya tinggal.

Nainggolan menegaskan, sebagai orang yang dewasa dalam iman, kita tidak cukup mengetahui tentang Tuhan, melainkan perlu "mengalami Tuhan". Sekadar "mengetahui Tuhan", katanya, membuat kita masih seperti anak kecil, yang mudah "merengek" jika mengalami kondisi yang tidak menyukakan kita. Sebaliknya, "mengalami Tuhan", membuat kita tegar dan bersyukur serta percaya semua yang terjadi adalah dalam pengetahuan dan kendali Tuhan.

Kata "mengalami", menurut kamus, berarti belajar melalui suatu pengalaman. Jadi, "mengalami Tuhan" bisa diartikan sebagai mengenal Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki, dalam rangka menjaga relasi kita dengan Tuhan.

"Mengalami Tuhan", kata seorang penulis dari Filipina, Guthrie Hynes, adalah berjalan berdasarkan iman, bukan penglihatan (dengan mata dunia). Ini bisa kita simak dari bagaimana Nabi Nuh, Nabi Abraham, dan Nabi Musa melakukan perintah Allah untuk melakukan sesuatu yang menurut kacamata dunia "tidak mungkin".

Dalam Matius 4 ayat 19, "Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Hal ini direspon oleh yang mendengarnya (murid-murid Tuhan Yesus) sebagai berikut, "20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia."

Tuhan mempunyai rencana baik untuk setiap orang. Untuk bisa "mengalami Tuhan" kita perlu percaya pada panggilan-Nya. Bersabar. Tuhan terus bekerja, meskipun kita tidak melihat Dia sedang bekerja. 

Kita meminta yang baik, pasti diberikan-Nya. Waktu-Nya adalah waktu yang terbaik, karena Dia Maha Tahu. Tuhan itu Allah yang setia. "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (1 Petrus 4 ayat 19)

Penulis buku terkenal "Experiencing God", Henry T Blackaby, mengatakan, "mengalami Tuhan" berarti "mengenal Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan". Buku itu, sejak diluncurkan pada 1990, dilaporkan telah mengubah hidup secara radikal jutaan orang dan ribuan gereja di seluruh dunia.  Orang-orang itu adalah narapidana, personel militer, pengacara, hakim, CEO, atlet profesional, politisi, dan orang tua. Banyak yang sekarang melayani sebagai misionaris, pendeta, penginjil, dan menjadi hamba yang setia. 

Bagaimana bisa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun