Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang Aroma Lebaran

21 April 2023   23:55 Diperbarui: 22 April 2023   12:51 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster ucapan Idul Fitri. (Sumber ilustrasi: Masagipedia)

Bunyi petasan berulangkali membentur udara, terbawa angin sampai ke rumah. Dari kiri, kanan, depan, belakang. Bergantian. 

Lia tidak keluar rumah. Dia cukup memutar ingatan mengenai pemandangan yang dilihatnya tahun lalu atau sebelumnya, tentang percikan benda yang meletus-letus itu dari kejauhan. Kadang, dia melihatnya dari luar pintu di lantai satu. Kala lain, dari loteng.

Sambil mendengarkan lagu-lagu rohani di kanal YouTube, Lia sibuk mengetikkan ucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah" kepada teman-teman yang merayakan. Utamanya, melalui WhatsApp (WA).

Iseng, Lia mampir di status WA adik perempuan bungsunya, Sertian.

"Waduh ada bunyi petasan , tiba-tiba meledak, ributlah doggyku mengonggong..." Begitu tulis Sertian.

Lia bisa membayangkan, bagaimana heboh dan riuhnya suasana rumah Sertian hingga dia memunculkan status seperti itu. Anjing piaraannya masih ada sekitar 20-an ekor. Sebagian di lantai dua, sebagian lagi di bawah. Jika ada tamu atau suara yang asing, mereka langsung menanggapi dengan gonggongan. Apalagi jika datangnya tiba-tiba dan keras pula.

Terkenang

Lia jadi terkenang aroma lebaran masa kecilnya. Memori muncul bersaingan dengan bunyi petasan dan takbir di luar rumahnya.

Dulu, malam-malam seperti ini, Lia dan teman-teman perempuan biasanya berkumpul di luar rumah, ngobrol, gembira, sambil sesekali meletupkan petasan atau menonton yang lebih tua meledakkan mercon bumbung, petasan yang pakai bambu berlubang, seperti meriam. Lia dan teman-teman ngeriung, membicarakan pakaian yang akan mereka pakai besoknya, pas hari-H Idul Fitri, serta mau melakukan apa dan bagaimana bersama keluarga.

Lia biasanya mendengarkan baik-baik, kadang nimbrung percakapan. Disimaknya, bahwa ada yang sehabis bersalam-salaman bakal pergi ke Kuningan, Bandung, atau kota lain, untuk bertemu nenek-kakek dan kerabat mereka. Rata-rata, pagi hari mereka akan bersalam-salaman dulu di perumahan, barulah berangkat ke luar rumah atau ke luar kota. 

Lia dan teman-teman juga membicarakan rencana besok akan berkumpul di mana sebelum berkeliling dari rumah ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun