Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan "Senin Terang"

10 April 2023   23:56 Diperbarui: 11 April 2023   14:50 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan "Hari Smingus-Dyngus" atau "Wet Monday" di Polandia. Ada tradisi laki-laki menyirami kepala perempuan pada Hari Senin dan perempuan membalasnya pada Selasa. (Foto: Insterne)

Paskah merupakan peristiwa penting dalam kalender umat Kristen. "Senin Paskah" ("Easter Monday") atau "Senin Terang" ("Bright Monday")  merupakan bagian dari perayaan Paskah. Di banyak negara (ada yang menyebut di 116 negara), "Senin Paskah" merupakan hari libur umum. Misalnya di Australia, Hong Kong, Mesir, Afrika Selatan, Kenya, Ghana, Fiji, Spanyol, Italia, dan banyak lagi negara Eropa.

Pada Minggu Paskah, umat Kristiani merayakan kebangkitan Kristus, yang sudah menaklukkan maut. "Senin Paskah" merupakan kelanjutan dari kegembiraan Minggu Paskah. Ia sering juga  disebut"Renewal Monday" ("Senin Pembaruan"), "Wet Monday" ("Senin Paskah Basah") atau "Smingus-Dyngus Day" ("Hari Smingus-Dyngus") seperti yang dikenal di Polandia.

Dalam komunitas Polandia, menurut situs Insterne, pada Smigus-Dyngus Day atau "Senin Paskah Basah" (Lany Poniedzialek), anak laki-laki menyirami para gadis sebagai bentuk perayaan tradisional. Besoknya, para gadis membalas, giliran mereka menyirami anak laki-laki. Maknanya, sebagai sarana pembersihan, pemurnian, dan kesuburan. Ini sekaligus untuk memperingati masuknya Polandia ke Kristen dan baptisan Pangeran Mieszko pada 966 AD.

Meskipun tidak disebutkan secara spesifik dalam Alkitab, beberapa denominasi gereja secara tradisional merayakannya, seperti gereja Protestan, Katolik Roma, dan Ortodoks Yunani.

Pada "Senin Paskah", umat Kristiani merayakan bahwa Tuhan Yesus hidup. Kita dapat menemukan hidup baru di dalam Dia. "Senin Paskah" mengakhiri rangkaian peristiwa yang disebut Pekan Suci, dimulai dengan Minggu Palma, lalu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah. Di sejumlah gereja, misalnya HKBP, Minggu Palma diikuti dengan ibadah Passion tiga hari berturut-turut. Ibadah Kamis Putih di gereja tidak ada, namun umat mempersiapkan diri secara pribadi, untuk menyambut tubuh dan darah Kristus melalui sakramen perjamuan kudus pada Jumat Agung.

Tradisi "Senin Paskah" konon dimulai sejak abad ke-15 untuk merayakan kembalinya Kristus ke dunia. Ia dirayakan secara berbeda antarnegara dan antardenominasi gereja. Ada yang menilai "Senin Paskah" memiliki makna religius sehingga diperingati dengan ibadah. Ada yang memperingatinya dengan cara yang menyenangkan (termasuk yang tradisional) sebelum memasuki hari-hari dengan rutinitas kerja atau sebelum memasuki musim semi yang baru untuk negara-negara tertentu yang memiliki empat musim. Ada juga yang melakukan keduanya. "Senin Paskah" juga dimanfaatkan sebagai hari menjalin silaturahmi dengan keluarga dan teman, khususnya di negara di mana "Senin Paskah" menjadi hari libur umum.

Di lingkungan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), "Senin Paskah" diperingati dengan ibadah resmi. Karena "Senin Paskah" bukanlah hari libur, ibadah diadakan malam hari, sehingga jemaat yang bekerja atau kuliah bisa mengikutinya.

Acara menyenangkan seperti parade telur, kontes telur, mencari telur, dan lainnya, juga diadakan oleh gereja, khususnya bagi anak-anak Sekolah Minggu. Contohnya, kegiatan Paskah Sekolah Minggu yang akan diadakan Sabtu pekan ini di HKBP Cibinong. Tidak tertutup kemungkinan untuk mengadakan acara di luar agenda gereja, bilamana ada kelompok jemaat yang juga ingin membuat acara khusus, sebagai tanda syukur dan sukacita menyambut kebangkitan Kristus.

Dalam tradisi Katolik, "Senin Paskah" disebut "Monday of the Angel" atau "Little Easter". Ini untuk memperingati peristiwa ketika sejumlah perempuan pergi ke makam Tuhan Yesus dan mendapati kuburan itu kosong, lalu seorang malaikat mengumumkan kebangkitan-Nya.

Dalam Matius 28:6, malaikat berkata, "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." Malaikat itu menyuruh mereka pergi dan memberitahukan yang lain mengenai apa yang telah terjadi. Peristiwa itu sudah terjadi lebih dari 2.000 tahun yang lalu, namun umat bisa menjadi pemberi kabar baik tentang kebangkitan Kristus kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun