Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cukup Dibayar dengan Cinta

6 Februari 2023   02:51 Diperbarui: 6 Februari 2023   11:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://img.freepik.com/free-vector/

Hari ini masuk tagihan ke telepon genggamku. Bukan soal cicilan hutang seperti yang pernah kuterima pada hari ketiga suamiku meninggal. Bukan. Bukan pula dari sepupu suamiku seperti dari mana tagihan hutang waktu itu datang. Bukan. Ini soal anjing. Dari adik perempuanku tersayang.

Mengilasbalik kisah bagaimana lebih dari 40 ekor anjing akhirnya menjadi piaraan sekaligus sahabat-sahabatnya, sungguh menarik. Sertiana, namanya, adikku, perempuan bungsu dari 11 bersaudara. Beberapa tahun yang lalu, gangguan kesehatan menjadi lebih serius dirasakannya. Adopsi anjing dari seorang teman, sangat menghiburnya.

Si mungil kemudian diberi nama Shadow, sesuai dengan bulu-bulu hitamnya yang kadang seperti bayangan di sela bulunya yang putih dominan. Juga senada dengan sifat garangnya di balik kesannya yang lembut, imut, dan kadang apatis. Adikku kemudian mendapatkan lagi seekor anjing betina yang kemudian diberi nama Blacky, karena hampir semua bulunya berwarna hitam.

Shadow dan Blacky sungguh menghibur hati. Adikku bahagia sekali. Tak habis-habisnya dia mengajak bicara dan membelai. Layaknya sahabat sejati.

Shadow beranjak besar, tapi postur tubuhnya tetap mungil. Musim kawin tiba. Blacky bunting dan melahirkan enam anak anjing, tiga jantan dan tiga betina. Anak-anak hewan itu diberi nama lucu-lucu, sesuai dengan tubuh dan kebiasaan mereka: Platty, Belty, Smally, Sleepy, Missy, dan Felly. Dinamai Platty karena bentuk tubuhnya yang lebih rata dari yang lain. Belty memiliki area berbulu hitam yang mengelilingi pinggangnya, seperti ikat pinggang di tubuh putihnya. Smally dinamai sesuai dengan tubuhnya yang berukuran kecil. Sleepy suka banyak tidur dengan merebahkan tubuhnya di lantai. Missy terlihat nyaman dengan bersembunyi di sudut ruangan atau di bawah meja, sehingga Sertiana sering memanggilnya jika waktu makan tiba. Felly suka sekali dekat-dekat dengan Soso, satu-satunya kucing di rumah Sertiana.

Namanya juga jantan, Shadow suka mengincar dan balik dilirik oleh anjing tetangga, yang suka dibawa keliling pada petang hari oleh bosnya. Coklat, lokal, tegap, si betina. Panjang juga ceritanya, sampai akhirnya si Browny menjadi milik adikku juga. Jadi, ada sepuluh hewan piara di rumah adikku saat itu, atau bahkan lebih jika ikan-ikannya juga mau dihitung.

https://img.freepik.com/free-photo/
https://img.freepik.com/free-photo/

Adikku bertambah sukacita. Dia dan suami bergirang hati mengurus makhluk-makhluk itu. Banyak tawa di rumah mereka. Hari-hari berlalu. Tak terasa, waktu demi waktu mereka lewati dengan nikmat, bersama makhluk-makhluk baru, baik sepulangnya kerja maupun jika mereka seharian di rumah.

Dana? Cukuplah untuk merawat Shadow, Blacky, dan lainnya. Tak terpikir untuk segera mensteril hewan-hewan itu. Pikirnya, ah nanti saja, toh anak-anaknya masih kecil dan Blacky baru saja melahirkan. Cukuplah ada jeda waktu untuk Blacky buat istirahat dulu, tidak mungkinlah dia langsung bunting lagi, begitu pikirnya. Akhirnya, sterilisasi ditunda, hingga pada suatu waktu dilihatnya Blacky kembali berbadan dua.

Adikku makin serba salah. Terpikir bakal makin repot kalau kelahiran kedua nanti bakal memadatkan populasi di rumahnya. Dana pun tentu makin bengkak. Mau memberikan anjingnya kepada orang, dia tidak tega. Pernah dicobanya, tapi baru satu-dua hari, itu saja yang dipikirkannya. Akhirnya, dia berusaha mempertahankan mereka yang tersisa.

Begitu seterusnya, bukan Blacky saja yang melahirkan, tapi juga Browny dan Missy beserta saudara-saudaranya. Hingga akhirnya jumlah anjing menjadi 40 ekor lebih. Astaga. Terbayang bukan, bagaimana repotnya. Sementara kesehatan adikku makin buruk, tapi masih kuat berdiri, berjalan, dan diboncengi motor kalau ke tempat kerja atau ke dokter untuk kontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun