Mohon tunggu...
Human Right Sources
Human Right Sources Mohon Tunggu... Human Resources - Observer Human Resources Individual.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Knowledge To Elevate

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Tiga Hukum Dasar Logika Formal

16 Oktober 2021   22:21 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:22 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CIREBON - Ada tiga hukum dasar logika formal. Yang pertama dan yang paling terpenting adalah hukum identitas. Hukum tersebut dapat disebutkan dengan berbagai cara.

Sesuatu adalah selalu sama dengan atau identik dengan dirinya, di dalam Aljabar' bahwa A sama dengan A.

Maka, rumusan khusus hukum tersebut tidak terlalu penting. Pemikiran esensial dalam hukum tersebut adalah, dengan mengatakan bahwa sesuatu itu adalah sama dengan dirinya.

Dalam segala kondisi tertentu sesuatu itu tetap sama dan tidak berubah, dan keberadaannya Absolut. Seperti yang dikatakan oleh para ahli fisika, materi tidak dapat dibuat atau di hancurkan. Materi tetaplah sebagai materi.

Jika sesuatu adalah selalu dan dalam semua kondisi sama atau identik dengan dirinya, maka kesimpulan tersebut secara logis patuh pada hukum identitas, jika A selalu sama dengan A. Maka ia tidak akan sama dengan yang bukan A (Non-A).

Kesimpulan tersebut dibuat secara eksplisit dalam hukum kedua logika formal. Hukum kontradiksi menyatakan bahwa A adalah bukan A atau (Non-A). Itu tidak lebih dari sebuah rumusan negatif dari pernyataan positif.

Yang di tuntun oleh hukum pertama logika formal, jika A adalah A, maka menurut pemikiran formal bahwa A tidak dapat menjadi Non-A. jadi hukum kedua dari logika formal yakni hukum kontradiksi dengan membentuk tambahan esensial pada hukum pertama.

Dengan contoh sebagai berikut. Misal, manusia tidak dapat menjadi bukan manusia, demokrasi tidak dapat menjadi bukan demokratik, buruh upah tidak dapat menjadi bukan buruh upah.

Jadi, hukum kontradiksi menunjukan pemisahan dan perbedaan antara esensi materi dengan pemikiran. jika A selalu sama dengan dirinya, maka ia tidak mungkin berbeda dengan dirinya.

Perbedaan dan persamaan menurut dua hukum diatas adalah benar berbeda. Sepenuhnya sama sekali tidak berhubungan, dan menunjukan saling berbedanya antara karakter benda (things) dengan karakter pikiran (thought).

(N/I)

Sabtu, 16/10/21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun