Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Dari yang Kotor Rezeki Datang

24 November 2016   10:58 Diperbarui: 24 November 2016   11:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

DARI YANG KOTOR REZEKI DATANG

Panas terik matahari siang tepat berada diatas kepala, jam menunjukkan pukul dua belas siang dan adzan dzuhur berkumandang. Ruas-ruas jalan belakang pasar dipenuhi ruko, diantanya ada tempat pencucian sepeda motor di tengah-tengah bangunan Mushola dan kamar mandi /WC umum. Seorang laki-laki renta sedang mencuci sepeda motor. Tempat cucian dan kamar mandi umum menjadi sumber mata pencahariannya. Kakek itu bernama Usman umurnya 58 tahun yang bekerja dari pukul empat pagi sampai dengan pukul lima sore.

Dengan semangat Pak Usman mencuci sepeda motor sampai bersih. Saat sholat dzuhur tiba dia memakirkan sepeda motor yang sudah mengkilat setelah dicuci dan bergegas mengambil air wudlu untuk sholat dzuhur di Mushola. Selesai sholat datang pemilik sepeda motor mengambil motornya dikeluarkannya uang sepuluh ribu rupiah diserahkan kepada Pak Usman dengan wajah yang sumringah.   

Tidak jarang banyak penjual di pasar menitipkan motornya untuk dicuci dan diambil sore hari usai selesai bekerja. Kamar mandi/WC umum disediakan kotak di depannya dengan tarif dua ribu rupiah untuk mandi buang air besar yang biasa digunakan para penjual di pasar Antri.

Pak Usman sebelumnya bekerja sebagai pegawai bank, tapi karena ingin suasana baru beliau memutuskan keluar dan mencoba merintis usaha cuci motor dan kamar mandi umum. Setiap pagi ia membersihkan Mushola sebelum sholat subuh setelah itu baru membersihkan kamar mandi. Sebenarnya dia memiliki rumah di Subang, tapi untuk pulangnya cuma sebulan sekali itupun dalam rangka menengok anak istri. Sehari-hari dia tinggal di tempat cuciannya di depan kamar mandi umumnya, padahal dia punya saudara yang tinggal di daerah Cimahi.

Pak Usman berkata bahwa, “Tidak mau merepotkan saudaranya dan enak tinggal di tempat cucian karena sholat lima waktu tidak pernah lewat dan hatinya jadi bersih, intinya pekerjaannya sekarang dapat membuat orang bisa bersih kendaraanya, bersih badannya,dan juga bersih imannya”.

“Bersih sebagian dari iman, bersih itu sehat, dan bersih itu indah”, Pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun