Mohon tunggu...
Erri Kartika
Erri Kartika Mohon Tunggu... wiraswasta -

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Loe Gue dalam Sastra Indonesia

1 Februari 2012   17:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sejak Indonesia kebanjiran dengan sinetron remaja ala AADC dan blog-blog catatan harian yang dijadikan buku, Kata Loe Gue menjadi kata ganti kamu dan saya dalam percakapan sehari-hari. walaupun tidak dapat dipungiri bahasa daerah di beberapa tempat seperti jawa ikut andil dalam perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia.

Kota Jakarta yang berisi mayoritas suku betawi, menjadi pusat trend anak muda ibu kota. ditambah menjamurnya sinetron remaja yang mengusung budaya hedonisme, gaul, dan hura-hura. Jakarta sebagai tempat pusat hiburan dimana media televisi yang berpusat di jakarta ikut andil dalam menyebarluaskan Budaya Loe Gue ini.

Loe Gue jadi ikon anak gaul, kata ganti kamu dan saya seperti terlalu formal. Di forum-forum internet Indonesia yang berisi anak muda dengan sering kita akan menemukan loe gue, kecuali ada beberapa yang memakai ente dan ane yang asal muasalnya berasal dari forum kaskus.

Bahkan di buku-buku terbitan lokal, sangat banyak kita temui Loe Gue ini. Sebut saja buku terbitan artis twitter @poconggg yang mengeluarkan buku 'poconggg juga pocong' bahkan sangking populernya dia di ranah twitter sampai ada produsen yang membuat film tentangnya dengan judul yang sama.

Buku laen karangan @radityadika yang terkenal dengan kambing jantannya. Buku barunya yang 'manusia setengah salmon' juga penuh dengan loe gue.

Loe Gue menjadi simbol ketergaulan anak muda. Saya sendiri suka milih kalo mau beli buku yang ada Loe Guenya. Maaf atas kesimpulan pribadi yang semena-mena, saya gk akan beli atau baca buku yang pake kata ganti loe gue. Ini soal selera aja. jadi sekarang Loe Gue.... End.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun