Mohon tunggu...
Ninuk WAT
Ninuk WAT Mohon Tunggu... -

mencari keadilan yang sudah semakin tidak jelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perih

17 November 2011   03:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perih ….

Mengapa perih itu ada ...?

Perih itu ada karena cinta

Dan mengapa perih karena cinta tak bisa terelakan lagi

Sehingga keperihan ini menghantui hidup

insan yang bercinta selamanya

Perih ….

Perasaan ini bisa terjadi karena terlalu cinta

Saat cinta itu tak bisa disatukan lagi

Yang tinggal hanyalah keperihan di hati

Dan keperihan ini kan terus menghantui hidup insan yang bercinta

Perih ....

Perasaan ini dapat terjadi karena cinta dikhianati

Saat hati yang terkhianati tak mampu memaafkan

Yang ada hanyalah perih di hati yang pernah terluka karena cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun