Mohon tunggu...
Er Pnambang
Er Pnambang Mohon Tunggu... -

"Sebab hidup tak semudah ketika anda bercerita, menulis atau berkomentar, mengecil diri kadang bisa mengisar setapak...". Tapi, kok serius sekali saya kayaknya ya? Di Kompasiana saya cuma pengen satu hal; ketawa; entah menertawakan atau ditertawakan...hahahahahahahahhhahahahahahahhhahahah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Susu dan Penjajahan Gizi

18 Desember 2010   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu ketika teman saya punya pertanyaan menarik: Mengapa “4 Sehat 5 Sempurna”, menggunakan susu sebagai minuman untuk kesempurnaan, dan bukan madu atau yang lain, misalnya minuman favorit Mas Nuraziz Widayanto; kopi?

Pertanyaan tersebut, saat itu tak punya jawaban. Tetapi saya tetap simpan, barangkali suatu hari nanti bisa saya ajukan ke teman-teman.

Kebetulan kemudian saya berteman dengan seseorang yang bosnya adalah ahli nutrisi lulusan Cornell University. Saya tak perlu sebut nama bosnya, tapi wartawan yang suka bertemu pejabat mungkin tahu siapa dia. Saya bilang ke teman saya; “Cobalah tanya bosmu yang lulusan Cornell itu, kenapa “4 Sehat 5 Sempurna” itu mesti susu, bukan madu yang kita bisa punya? Dia Cornell jurusan nutrisi dan gizi pula, masak tidak tahu kebijakan pemerintah kita ?”

Beberapa minggu kemudian, saya bertemu dengan teman saya itu. Dia menceritakan, bosnya tertawa ketika ditanya hal itu.

Susu adalah hasil tawar menawar dari lembaga donor Indonesia kala itu. Setiap lembaga donor punya syarat untuk mencairkan utang. Teman saya tidak menceritakan kenapa konsumsi susu mesti nyantol di perjanjian itu. Tapi barangkali itu berkaitan dengan indikator pembangunan SDM yang salah satunya adalah gizi atau konsumsi susu. Terus darimana dapat susunya? Ya susunya tentu dari lembaga donor, karena lembaga donor toh adalah pengusaha-pengusaha besar dunia. Jadi artinya hutang itu salah satuunya untuk beli susu. Kata teman saya menirukan bosnya “Ya waktu itu yang penting kita dapat utangan, terus lumayan kan orang Indonesia bisa ngrasain susu?”.

*Hormat saya kepada Soekarno yang tahu bahwa musuhnya bukan lawan politiknya melainkan kapitalisme yang sudah jadi kodrat darah anak turun VOC, yang sekarang tumbuh menjadi perusahaan multinasional yang sanggup mengacak-acak sebuah negara (bahkan itu amerika yang tergantung pada Bank Sentral dan china) karena didukung lembaga-lembaga internasional atas nama demokrasi, HAM, keamanan moneter dan lain-lain sebagainya. Semoga kita, terutama, saya tidak terlupa....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun