“Sewaktu mengajarkan sejarah, guru-guru memang memakai buku-buku sejarah buatan Belanda tetapi mengajarkannya dalam Bahasa Indonesia dan disampaikan dalam sudut pandang lain; misalnya Gubernur Jenderal pertama disebut bajak laut Belanda yang pertama datang ke Indonesia…”
Cerita di atas disampaikan oleh Kamaluddin Muhammad, seorang novelis terkenal Malaysia mengenai pengalamannya bersekolah di perguruan Thawalib Sumatera Barat tahun 1931-1935 (Audrey Kahin, 2005). Cerita yang mungkin sangat biasa di masa itu.
Namun dari penggalan cerita itu kita tahu mengapa kita sering mendengar hantu gentayangan di daerah Cadas Pengeran, atau sepanjang jalan Anyer hingga Panarukan. Mereka yang mati kala itu minta dihormati, kita malah menyebut jalan yang mereka bangun dengan keringat dan darah itu dengan sebuah nama yang tak patut. Nama seorang bajak laut; Daendels!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI