Mohon tunggu...
Er Pnambang
Er Pnambang Mohon Tunggu... -

"Sebab hidup tak semudah ketika anda bercerita, menulis atau berkomentar, mengecil diri kadang bisa mengisar setapak...". Tapi, kok serius sekali saya kayaknya ya? Di Kompasiana saya cuma pengen satu hal; ketawa; entah menertawakan atau ditertawakan...hahahahahahahahhhahahahahahahhhahahah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sumpah, Ya Begitulah...

24 Januari 2011   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika perasaan sudah terlampau berlebihan,
mungkin kita tak perlu punya rasa
Buang saja, entah kemana.

Bukankah semua cukup dengan Tuhan saja?
Lagipula Tuhan cukup bisa diajak bercanda, kukira.

Tentu, semua tetap dengan perkecualian.
Kecuali kita nyaman.
Sebab, sekali lagi, Tuhan pun tak pernah memaksakan.
Lagipula, kadang sesuatu yang kita ingat
membuat kita lebih bijak…

Aku akan hanya berkata;
Cukuplah kita bicara masa lalu
sebab aku terlalu merindu.

Kita sudah disini,
nikmati saja tiap detik di depan mata.
Bukankah ia lewat terlalu cepat?

Ingatlah, kau pernah mencoba menyalahkan waktu,
tapi pernahkah ia mau kembali padamu?

Jadi
Aku tak mau membuang detikku demi
hal yang tak pernah bisa kunikmati….
Aku adalah aku yang belajar menikmati kenyamanan ini;
berteduh pada wajahmu yang megah, menyusur ruas matamu yang indah, lalu kemudian merengkuh jiwamu yang basah.

Ah, sumpah!
Pujianku yang belakangan agak norak.
Tapi gimana lagi,
karena; sumpah, ya begitulah…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun