Mohon tunggu...
Er Pnambang
Er Pnambang Mohon Tunggu... -

"Sebab hidup tak semudah ketika anda bercerita, menulis atau berkomentar, mengecil diri kadang bisa mengisar setapak...". Tapi, kok serius sekali saya kayaknya ya? Di Kompasiana saya cuma pengen satu hal; ketawa; entah menertawakan atau ditertawakan...hahahahahahahahhhahahahahahahhhahahah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Preman di Mata Salsa

21 September 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keponakanku, Salsabila namanya, sekarang sudah kelas dua SD. Sayang lebaran ini saya tidak bertemu dengannya. Biasanya kalau kami ketemu, dia selalu minta di-tes matematika. Mungkin, karena ia sangat senang jika dapat mengalahkan kesombongan omnya yaitu saya.

Beberapa bulan yang lalu, saat ia masih kelas I, ia pernah mengajukan pertanyaan begini; "Om, siapa yang paling preman di Indonesia?".

Saya tak menjawab. Cuma berpikir saja, darimana anak ini dapat konsep preman (“yang ter-“ pula, di Indonesia lagi...)? Beberapa belas detik, saya pun menyerah. Ah paling juga lucu-lucuan, anak kecil ini, pikir saya.

“Om nyerah deh” kata saya. Dia nyengir, sedikit sombong. Barangkali, karena kali ini dia lebih pintar dari omnya.

Beberapa saat dia bilang "POLISI!".
Hah? Saya kaget. Saya bilang kemudian" Alasannya apa Sa?". Dia bingung menjelaskannya sambil terus nyengir. “Ya pokoknya polisi Om! Kemarin...” Dia diam, terus nyengir lagi. Saya menunggu dia membela jawabannya, tapi tetap dia senyum-senyum.

Saya kemudian ngoceh; “Sa, kalau kamu punya gagasan, kamu harus punya alasan rasional untuk gagasan itu”. Dia tetep nyengir, entah dia mikir “apa itu rasional”, atau tak tahulah. “Ya minimal kamu harus mampu menjelaskan kenapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana. Gitu...” kata saya.

Beberapa hari kemudian, ketika saya sudah pulang dari rumah kakak. Salsa tertawa penuh kemenangan meminjam telpon bapaknya. Rupanya dia masih dendam...

“Om aku sudah tahu” katanya. “Apa?” tanya saya. "...Aku sekarang tau alasan kenapa yang paling preman di Indonesia adalah polisi. Misalnya ada kecelakaan, kendaraannya kan disita, terus kalau kendaraannya mau diambil kan perlu ditebus, jadi yang dapat uang kan polisi. Jadi yang jadi preman di Indonesia adalah polisi...".

Maaf pak Polisi, begitulah ponakan saya...;)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun