Mohon tunggu...
ernz saputra
ernz saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka dengan banyak hal termasuk musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Toxicnya Beauty Privilege di Masyarakat

20 Juni 2024   21:11 Diperbarui: 20 Juni 2024   21:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beauty privilege merupakan hak keistimewaan atau perlakuan khusus yang didapat karena kecantikan seorang wanita. Kecantikan yang dimiliki setiap wanita pun berbeda-beda sesuai dengan standard yang ada di lingkungan seseorang. Hal ini mengakibatkan banyak dari wanita khususnya di lingkungan kampus yang selalu memikirkan penampilannya agar dapat tampil menarik dan ingin mendapatkan perlakuan khusus yang dianggapnya menguntungkan itu. 

Karena inilah banyak dari wanita yang terjebak ke dalam situasi yang toxic  dimana ia akan mengusahakan dengan berlebihan untuk membuatnya terlihat menarik di mata orang lain dan menyebabkan banyaknya permasalahan baik permasalahan untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Salah satu contoh seseorang yang terjebak ke dalam lingkungan yang buruk karena adanya perlakuan khusus ini adalah ia akan memaksa dirinya untuk tidak makan atau berlebihan dalam berolahraga sehingga mendapatkan bentuk badan yang dianggapnya sesuai dengan standard kecantikan di lingkungannya, hal ini menunjukkan akibat negatif dari adanya beauty privilege. 

Ada pula yang memaksakan dirinya untuk bisa membeli atau berbelanja alat kecantikan dengan harga yang fantastis sehingga terjebak ke dalam pinjaman online  yang mengakibatkan ia terjerat dan bingung dalam melunasinya. Hal ini dikarenakan ia memaksakan diri untuk bisa mengikuti gaya hidup dari seseorang yang dianggapnya memenuhi standard kecantikan kebanyak orang di lingkungannya. 

Belum lagi banyak yang malah merugikan orang lain karena menilai bahwa seseorang tidak fit in  ke dalam standard kecantikan yang ia buat, seperti contoh seseorang akan merundung baik secara fisik maupun verbal jika menemui seseorang yang dianggapnya tidak sesuai standard. Ataupun jika kita menemukan seseorang yang terjerat suatu masalah, namun seseorang tersebut memiliki perawakan yang menarik dan sesuai standard yang dibuat, maka respons masyarakat akan cenderung memaklumi dan mudah memaafkan. Namun jika seseorang yang dianggap tidak sesuai dengan standard yang dibuat akan banyak yang merundung dan mengolok-olok.

Hal ini tentu menunjukkan banyak sekali akibat negatif yang disebabkan adanya beauty privilege di lingkungan masyarakat karena akan banyak orang yang akan pilih kasih dan mengotak-kotakan seseorang bahkan mengucilkan seseorang yang lain yang tidak sesuai dengan standard yang dibuat oleh lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun