Kebanyakan pemuda usia 20an merupakan mahasiswa. Banyak di antara mereka yang belum sadar bahwa usia 20 bukan lagi usia yang pantas dimanfaatkan sebatas untuk senang-senang tanpa memikirkan masa depan. Usia 20an merupakan gerbang bagi kedewasaan yang harusnya meningkat daripada usia-usia sebelumnya. Namun, banyak yang belum sadar bahwa usia 20 merupakan usia dimana banyak hal baru harus segera mulai dipelajari. Misalnya belajar parenting.Mayoritas mahasiswa pada usia 20an memiliki perhatian khusus untuk merancang karir mereka di dunia pekerjaan pada masa mendatang. Akan tetapi sedikit sekali yang ingat atau sadar bahwa seharusnya mereka juga mulai memikirkan perihal parenting. Lalu pertanyaannya adalah kenapa pada usia 20-an kita sebaiknya mulai belajar parenting? Diakui atau tidak, mayoritas penduduk Indonesia menikah pada usia sekitar 20 hingga 30 tahun dengan kebanyakan menikah di usia 23-26 tahun. Oleh karena itu, sebaiknya kita segera belajar parenting sebelum terlambat. Parenting itu menurut kebanyakan orang susah-susah gampang. Ada susahnya ada gampangnya. Meskipun susah-susah gampang, namun banyak juga yang gagal.
Dewasa ini bisa kita saksikan bagaiamana banyak kasus anak yang terjadi seperti tawuran, mesum, dan lain sebagainya. Belum lagi banyak pola asuh yang kurang tepat sejak masuknya teknologi baru di negeri ini. Banyak pula orang tua yang belum mengetahui cara mengawasi anak mereka di zaman seperti saat ini. Oleh karena itu, memasuki usia 20an sebaiknya para pemuda mulai memiliki perhatian untuk belajar mengenai parenting.
Sama halnya dengan karir, parenting juga merupakan hal yang sangat penting. Percuma orang tuanya cerdas dan berpangkat tinggi, namun anaknya tidak terurus dengan baik, banyak menimbulkan kasus, dan lain sebagainya. Itulah alasan mengapa memasuki usia 20an sebaiknya para pemuda mulai belajar parenting. Tidak lain agar generasi mereka tumbuh menjadi generasi yang unggul dan membanggakan, paling tidak untuk orang tuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H