Sebelum bahas lebih lanjut tentang generasi Z ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui pembagian tingkatan generasi. Saat ini dikenal ada 6 tingkatan generasi yakni generasi baby boomers (kelahiran tahun 1946 - 1964), generasi X (kelahiran tahun 1965 - 1980), generasi Y / generasi milenial (kelahiran tahun 1981 - 1995), generasi Z (kelahiran tahun 1996 - 2010), generasi alpha (kelahiran tahun 2011 - 2024), generasi beta (kelahiran tahun 2025 di era keberadaan AI). Dalam tulisan kali ini saya fokus pada generasi Z. Kenapa saya tertarik membahas tentang generasi Z? Hal ini karena generasi Z merupakan generasi pekerja yang fresh graduate atau bisa disebut sebagai generasi yang baru masuk dunia kerja. Dan akhir -- akhir ini menjadi fokus perhatian dari para pengusaha karena banyaknya masalah yang dilakukan oleh generasi Z.
      Masalah yang muncul dari generasi Z di tempat kerja diantaranya kurang tahan menghadapi tekanan dalam pekerjaan, tidak bisa tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, sering terlambat masuk kerja serta masih banyak masalah lainnya. Kondisi ini sangat menyedihkan karena generasi Z akan memegang peranan penting menuju Indonesia Emas tahun 2045. Menurut para pembaca kira -- kira apa yang menyebabkan perilaku generasi Z berbeda dengan generasi sebelumnya? Kalau Analisa saya sebagai berikut. Â
Generasi Z merupakan generasi yang unik karena mereka sejak bayi sudah melek teknologi. Kita tahu bersama bahwa kemajuan dibidang teknologi komunikasi berkembang sangat pesat di era tahun 2000-an dengan ditemukannya telpon seluler. Adanya telpon seluler menyebabkan kita dapat berkomunikasi kapan saja dan dimana saja. Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain baik dalam 1 kota, 1 kabupaten, 1 propinsi, 1 negara bahkan antar negara. Dengan demikian tidak ada batasan komunikasi antar negara. Akibatnya informasi dan kemajuan dalam berbagai bidang di negara lain akan dengan mudah diakses di negara kita. Informasi yang diperoleh bisa bersifat positip dan juga bisa bersifat negatif. Secara otomatis tentu akan mempengaruhi cara berpikir dan polah tingkah laku generasi Z.Â
Saat ini telpon seluler menjadi gaya hidup. Tidak ada waktu tanpa melihat telpon seluler atau yang dikenal dengan istilah hp. Apalagi ditambah dengan kehadiran media sosial seperti Instagram, facebook, tiktok dan lainnya. Kehadiran hp dan media sosial memberikan situasi yang sangat berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Generasi Z sering kali merasa terjebak dalam siklus ketergantungan pada teknologi, yang dapat mengurangi interaksi sosial langsung dan hubungan yang bermakna. Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi meskipun secara fisik mereka dikelilingi oleh banyak orang. Saking bergantungnya pada media sosial, generasi Z sering terpaku pada informasi yang ada di media sosial. Mereka melihat betapa indahnya kehidupan orang lain melalui postingan foto atau video. Ini adalah sumber depresi, kecemasan, dan kebencian diri.
Disamping pengaruh adanya keberadaan telpon seluler, hal lain yang mempengaruhi generasi Z berbeda dengan generasi sebelumnya karena sistem pendidikan orang tua terhadap anak -- anaknya. Adanya isu hak asasi manusia menyebabkan perilaku dan tingkah laku anak dibiarkan tanpa ada teguran atau intervensi dari orang tua maupun orang sekitarnya. Padahal anak yang sedang berkembang butuh bimbingan dan arahan dari orang tua yang sudah berpengalaman dalam hidup sehingga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik untuk masa depannya. Demikian Analisa saya tentang generasi Z. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI