Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dekadensi Moral

2 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 25 Nopember kita memperingati Hari Guru Nasional (HGN).  Hari Guru Nasional tahun 2024 merupakan peringatan yang ke 30. Dengan usia 30 dapat diibaratkan sebagai seorang yang sudah dewasa, sehingga dengan usia tersebut diharapkan organisasi profesi guru bisa lebih kuat dan mandiri dalam melindungi kasus yang menimpa para guru.

Kasus yang menarik saat ini adalah kasus yang menimpa ibu Supriyani di kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Kasus ini menjadi heboh diseluruh Indonesia karena urusannya sangat kompleks. Dan  alhamdulillah bertepatan dengan Hari Guru Nasional tanggal 25 Nopember 2024, ibu Supriyani divonis bebas oleh majlis hakim di pengadilan negeri Andoolo Konawe selatan.

Kasus ibu Supriyani merupakan salah satu dari banyak kasus guru yang dilecehkan orang tua murid. Dengan kondisi ini rasanya kita perlu untuk membahas tentang moral anak bangsa baik para murid maupun orang tuanya. Terlihat bahwa sudah terjadi dekadensi moral yang sangat berat dalam dunia Pendidikan di Indonesia juga dalam bidang lainnya seperti kasus judi online dan korupsi. Apa yang dimaksudkan dengan dekadensi moral?

Dekadensi Moral adalah kondisi dimana telah terjadi penurunan moral yang bermakna pada individu maupun kelompok. Hal ini karena tidak mentaati aturan serta tata cara yang berlaku di masyarakat seperti dalam nilai keagamaan, nasionalisme, dan nilai sosial budaya bangsa. Contoh dekadensi moral diantaranya pelecehan terhadap orang lain, gaya hidup bebas, pergaulan bebas, pencabulan dan pemerkosaan, korupsi, miras, tawuran, narkoba, dan masih banyak lainnya.

Adanya dekadensi moral disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kebutuhan hidup yang semakin meningkat, rasa individualistis dan egois, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan terlepasnya pengetahuan dari nilai-nilai agama serta masih banyak faktor penyebab lainnya. Dampak dari dekadensi moral sangatlah serius, karena bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Terutama ketika dekadensi moral terjadi pada remaja, hal ini dapat mengganggu ketertiban sosial seperti yang sering terjadi di Jakarta saat ada tawuran antar pelajar.

Sumber : Istock foto
Sumber : Istock foto

Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi dibidang komunikasi maka dekadensi moral semakin merajalela. Hal ini karena adanya informasi melalui sosial media yang mudah diperoleh menyebabkan semakin variatif kejahatan yang dilakukan. Oleh karena itu saat ini dekadensi moral perlu menjadi fokus perhatian baik oleh Pemerintah, Lembaga Pendidikan maupun Masyarakat. Bagaimana mengatasi dekadensi moral yang semakin marak?

Untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman ini dibutuhkan pendidikan yang berwawasan global, pendidikan yang memiliki nilai lentur terhadap perkembangan zaman namun muatan nilai-nilai moral keagamaan tetap terpatri di dalamnya. Oleh karena itu dalam bidang pendidikan salah satu caranya adalah dengan memasukan materi berkaitan dengan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan disetiap jenjang, yakni dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK. Diharapkan dengan demikian dekadensi moral bisa diminimalisir.

Perlu kita sadari bersama bahwa ada banyak peran pendidikan yakni membangun karakter, mengembangkan ketrampilan, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan taraf hidup, membangun masyarakat yang maju, melestarikan budaya dan mencegah stunting. Karena itu sangat tepat bila pendidikan karakter menjadi salah satu materi dalam kurikulum Pendidikan.

Yang tidak kalah penting dalam mencegah terjadinya dekadensi moral adalah pendidikan dalam keluarga atau yang sering disebut dengan parenting keluarga. Tentang parenting keluarga sudah saya posting pada tanggal 20 Oktober 2024 yang lalu. Semoga dengan adanya parenting dalam keluarga yang baik akan mampu menekan terjadinya dekadensi moral serta menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing secara global dalam kancah internasional.

Demikian tulisan saya untuk kompasiana Semoga bermanfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun