Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

22 September 2023   08:21 Diperbarui: 22 September 2023   08:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini ditempat tinggalku mengalami darurat sampah. Kenapa saya katakan darurat sampah? Karena banyak ditemukan tumpukan sampah dimana - mana dan aromanya sangat bau menyengat.

Hal ini tentu sangat mengganggu keindahan kota dan baunya sangat mengganggu kenyamanan orang yang lewat atau berada dekat tumpukan sampah.

Dan yang lebih menyedihkan sangat mengganggu kenyamanan orang yang bertempat tinggal dekat tempat penumpukan sampah karena selama 24 jam harus menghirup aroma sampah yang berbau busuk. Terjadi penumpukan sampah ini karena tempat pengolahan akhir (TPA) sedang bermasalah.

Oleh karena itu pada tulisan kali ini saya membahas tentang pengolahan sampah berbasis masyarakat. Sebelum membahas tentang pengolahan sampah berbasis masyarakat, terlebih dahulu menjelaskan tentang pengertian sampah, akibat yang ditimbulkan karena adanya penumpukan sampah, dan cara pengelolaan sampah.

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang bertumpuk dan tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah kesehatan.

Hal ini karena bisa memicu datangnya berbagai bakteri, virus dan parasit yang masing-masing dapat membawa penyakit.

Berbicara tentang sampah ada yang dikenal dengan istilah sampah spesifik. Yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus, contoh limbah kimia.

Ada 2 cara penularan penyakit yang disebabkan oleh adanya sampah yakni penularan langsung dan penularan tidak langsung. Penularan langsung merupakan cara penularan dimana manusia tertular penyakit secara langsung dari sampah. Penularan ini terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman, virus dan parasit.

Sedangkan penularan tidak langsung terjadi ketika tempat pembuangan sampah menjadi tempat berkembang biaknya hewan, seperti lalat, nyamuk, tikus dan kecoa. Hewan dan serangga ini dapat menjadi inang bagi bakteri dan parasit yang dapat ditularkan kembali ke manusia.

Contoh lalat dapat berkembang biak di tempat sampah, lalat membawa kuman kemudian hinggap di makanan dan dapat menyebabkan penyakit disentri, diare, tipus,dan kolera. Penyakit lain yg juga disebabkan oleh sampah adalah infeksi mata, dan infeksi kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun