Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menghilangkan Paranoid Tanpa Obat

19 Maret 2023   16:55 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:04 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paranoid merupakan salah satu gangguan kepribadian dimana orang yang mengalaminya akan menunjukan perilaku yang berbeda terhadap orang lain. Penderita paranoid biasanya menunjukan rasa curiga dan tidak percaya pada orang lain. Ia menganggap orang lain akan berbuat jahat, menyakiti atau menipu dirinya. Penderita paranoid biasanya akan merasa terganggu dalam membina hubungan dengan orang lain.   Jika berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan pribadinya. Salah satu yang sering terjadi adalah depresi.

Secara medis penyebab utama gangguan paranoid belum diketahui secara pasti. Tapi diduga salah satu penyebabnya adalah pengalaman masa kanak -- kanak yang kurang menyenangkan seperti perilaku orang tua yang kasar, suka merendahkan anak-anaknya, serta mendidik anak dengan ancaman. Gejala paranoid sering terlihat hampir pada semua jenis gangguan jiwa.

Biasanya orang dengan gangguan paranoid dibawa ke psikolog, dan bila gangguan paranoid sangat berat dibawa ke psikiater dan diberi obat. Dalam tulisan ini saya mencoba untuk memberikan suatu pemahaman lain tentang paranoid dan pengobatannya. Orang dengan paranoid biasanya menunjukan rasa curiga atau prasangka buruk kepada orang lain, dan dalam agama islam dikenal dengan istilah suudzon.

Prasangka buruk ini sangat dilarang dalam agama islam karena merupakan salah satu pintu masuk syaitan dan juga mengganggu dalam interaksi sosial dengan orang lain. Ada beberapa ayat alqur'an yang menjelaskan tentang prasangka. Hal ini bisa terlihat dalam QS. Yunus (10) ayat 36 yang menjelaskan bahwa sesungguhnya prasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk melawan kebenaran, QS. Al - Hujurat (49) ayat 12 : wahai orang - orang yang beriman! Jauhilah dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, QS. An - Najm (53) ayat 28 : Mereka tidak lain hanya mengikuti prasangka, dan sesungguhnya prasangka itu tidak berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.   

Disamping ayat alqur'an yang menjelaskan tentang prasangka, ada juga hadist Rasulullah tentang prasangka seperti dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya sebuah ucapan. Dan hadist Riwayat Ath-Thabarani, Rasulullah SAW bersabda: Jika kamu menduga yakni terlintas dalam benakmu sesuatu yang buruk terhadap orang lain, maka jangan lanjutkan dugaanmu dengan melangkah lebih jauh.

Berdasarkan uraian dari alqur'an dan hadist Rasulullah SAW, terlihat jelas bahwa prasangka merupakan suatu yang sangat dilarang. Jadi bila dilakukan hukumnya dosa. Oleh karena itu sebagai umat islam harusnya tidak boleh ada prasangka. Dengan demikian bagi penderita paranoid yang beragama islam, diharapkan agar secara perlahan untuk menyimak dan memahami dengan benar  ayat -- ayat alqur'an dan hadist yang menjelaskan tentang prasangka tersebut. Dengan demikian in syaa allah sifat paranoid atau prasangka tersebut bisa hilang.

Memang ini tidak mudah untuk diterapkan oleh penderita paranoid, oleh karena itu perlu ada pendampingan dari keluarga terdekat. Yang perlu dilakukan adalah dengan mengajak penderita paranoid melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu setiap hari dengan benar. Setelah melakukan shalat, diajak untuk membaca alqur'an dan terjemahannya.

Dengan seringnya melaksanakan shalat 5 waktu dan juga membaca alqur'an dengan terjemahannya, in syaa allah bisa dengan mudah memahami ayat -ayat alqur'an dan hadist Rasulullah tentang prasangka. Selanjutnya dengan kesadaran sendiri akan menghilangkan prasangka tersebut. Apalagi salah satu hadist menjelaskan bahwa :  jika kamu menduga yakni terlintas dalam benakmu sesuatu yang buruk terhadap orang lain, maka jangan lanjutkan dugaanmu dengan melangkah lebih jauh. Ini berarti bahwa setiap ada lintasan hati untuk berprasangka buruk terhadap orang lain segera diganti dengan pikiran positip terhadap orang tersebut.

Jadi dengan melaksanakan shalat 5 waktu dengan khusuk serta membaca alqur'an secara teratur yakinlah bahwa Allah akan memberi petunjuk kepada hambaNya dalam hal ini petunjuk agar tidak berprasangka buruk terhadap orang lain sehingga demikian penderita paranoid bisa dinyatakan sembuh. Wallahu a'lam bish-shawabi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun