Satu kata untuk mereka, para pemuda 'luar biasa'. Mereka terdiri dari 3 anak muda yang tergerak hatinya untuk memberikan harapan masa depan kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang telah beranjak dewasa. Mereka adalah Kak Anna, Kak Thao dan Kak Fanda.
Kreativitas dan kepedulian Thao, Anna dan Fanda berawal dari perbincangan mereka untuk memulai sebuah usaha di masa pandemi. Memahami kesulitan sang adik sebagai anak berkebutuhan khusus yang telah dewasa dalam mencari pekerjaan, Anna memberikan ide untuk mengembangkan usaha mereka ke arah pendidikan barista kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Sebuah ikatan jodoh yang terangkai dengan sangat baik, mereka sebelumnya dipertemukan dengan Pak Frans. Seorang pengajar barista yang telah berpengalaman mengajar anak-anak down syndrome selama bertahun-tahun. Dari sini dimulailah ' Cerita Treestori Coffee ' Â ini.
Bukan tidak beralasan mereka memberi nama usaha mereka Treestori Coffee. Filosofi yang terkandung di dalamnya pun sangat dalam. 'Tree' dan 'Stori'.
 Tree berasal dari kata dalam Bahasa Inggris, 'tree' yang artinya pohon dan 'three' yang artinya tiga. Logonyapun berbentuk pohon yang kokoh dengan tiga lilitan dahan pohon yang saling melengkapi. Dengan harapan yang besar agar dapat menaungi banyak anak berkebutuhan khusus yang telah siap untuk dibimbing oleh mereka.Â
Stori berasal dari kata dalam Bahasa Inggris, 'story', yang artinya cerita. Dari merekalah cerita anak-anak berkebutuhan khusus menjelang dewasa dimulai. Sebuah cita-cita besar lahir dari ketiga anak muda yang kreatif.
Gerakan yang perlahan namun pasti mereka mulai dengan membimbing adik Anna, yang merupakan penyandang Tuna Grahita dan penderita Hydrosephalus. Jean adalah adik Anna yang kini berhasil menjadi seorang barista utama di Treestori Coffee.Â
Dari sana, mereka lanjutkan dengan membuka peluang bagi anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Ada Rafi, penyandang Cerebral Palsy, Kevin, penyandang autistic, Ratna, penyandang down syndrome dan beberapa anak berkebutuhan khusus lainnya yang kini semakin banyak bergabung dalam Treestori Coffee.
Sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus yang memiliki anak autistic yang telah dewasa, aku sangat mengerti tidaklah mudah membimbing anak-anak berkebutuhan khusus dengan berbagai masalah sensorik dan motoric yang mereka miliki. Namun semangat Pak Frans, Thao, Ana, Fanda dan teman-teman yang tak kenal kata menyerah, telah membuatku ikut serta di dalamnya. Karena itulah tulisan ini kubuat. Aku ingin memberikan sumbangsihku kepada mereka dan anak-anak hebat kami.
Memahami kesulitan-kesulitan yang ada, kerja sama orang tua dalam mempersiapkan anak-anak yang dilatih, sangatlah penting. Sikap yang positif dan pemenuhan kebutuhan sensorik dan motoric mereka dibutuhkan agar anak-anak itu dapat lebih siap menerima materi yang diberikan. Keberhasilan anak menerima materi tentunya bukan hanya memudahkan proses belajar mengajar mereka, namun juga memberikan manfaat yang sangat besar kepada anak didik mereka yaitu anak-anak berkebutuhan khusus itu sendiri.
Tiga anak muda dengan cita-cita yang besar telah memulai gerakan ini. Dengan keyakinan dan keberanian yang kuat mereka rintis sesuatu yang terlihat oleh kita tidaklah mudah. Didasarkan pada kepedulian mereka pada kesulitan anak-anak berkebutuhan khusus yang telah dewasa dalam mencari pekerjaan.